23Februari 2016. 11 Desember 2015. Fungsi Darah, Struktur Dan Konsentrasinya - Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh Jakarta - Darah adalah media transportasi dari sistem sirkulasi. Berwarna merah karena mengandung hemoglobin, darah juga terdiri dari empat e-Modul Biologi kelas XI oleh Kemendikbud, komponen darah terdiri dari Plasma darah yaitu darah yang berbentuk padat dan sel darah yang berbentuk darah terdiri atas air dan zat, ion, yang terlarut di dalamnya. Sedangkan sel darah terbagi atas sel darah merah eritrosit, sel darah putih leukosit, dan keping darah trombosit.1. Plasma darahPlasma darah membentuk 55 persen dari darah yang ada pada tubuh manusia. Plasma darah terdiri dariAir 90 persenProtein darah 8 persen, terbagi menjadi-Fibrinogen protein darah yang terlibat dalam pembekuan darah-Albumin berfungsi menjaga volume dan tekanan darah-Globulin berfungsi memberi imunitas-Protrombin berfungsi sebagai enzim pembeku darah-Hormon berfungsi sebagai protein pemacu dan pengendali metabolisme darahGaram mineral 0,9 persen, terdiri dari NaCl, NaHCO3, garam kalsium, fosfor, magnesium dan besiBahan organik 0,1 persen, terdiri dari glukosa, asam amino, lemak, urea, asam urat, enzim dan antigenFungsi Plasma DarahPlasma darah berfungsi sebagaiPengatur tekanan osmosis darah sehingga jumlahnya dapat diatur dalam tubuhPembawa sari-sari makanan, sisa metabolisme, hasil ekskresi dan gas2. Eritrosit sel darah merahEritrosit atau sel darah merah berbentuk sel bikonkaf, tidak berinti, tidak dapat bergerak bebas, dan tidak dapat menembus dinding kapiler. Eritrosit dibentuk dalam sumsum merah tulang akan berbeda pada orang dewasa laki-laki dan peremuan yakni sekitar 5 juta/mm3 pada laki-laki dewasa dan sekitar4 juta/mm3 pada perempuan eritrosit berusia kurang lebih 125 hari . Apabila eritrosit mati dan tua, akan dirombak di dalam hati dan limfa menjadi bilirubin zat warna empedu.Fungsi EritrositEritrosit mengandung Hemoglobin Hb, Hb yang berfungsiMengangkut oksigenMengangkut karbon dioksidaMenjaga kesimbangan asam dan basa3. Leukosit sel darah putihLeukosit atau sel darah putih adalah sel darah yang berbentuk variatif, memiliki inti, dapat bergerak bebas secara amoeboid serta dapat menembus dinding kapiler yang disebut lebih sedikit dari eritrosit yakni Apabila leukosit seseorang kurang dari maka disebut leucopenia. Sedangkan jika jumlahnya lebih dari disebut sebagian dibentuk oleh jaringan retikuloendothelim sumsum merah tulang granulosit, monosit dan limfosit dan sebagian lagi dibentuk oleh jaringan limfa limfosit dan sel-sel plasma.Fungsi LeukositFungsi leukosit berfungsi melawan kuman yang masuk ke dalam tubuh dengan cara memakannya yang disebut dengan LeukositGranulosit plasmanya bergranula terdiri dari neutrofil, basofil, plasmanya tidak bergranula terdiri dari monosit dan Trombosit keping darahTrombosit adalah sel darah yang tidak berinti, mudah pecah dan tidak berwarna. Bentuknya yang tidak teratur berjumlah antara trombosit terjadi di dalam megakariosit sumsum merah tulang. Setelah masuk dalam aliran darah, dapat bertahan sekitar 4 TrombositTrombosit akan membantu proses pembekuan darah dengan berkumpul di lokasi cedera. Setelah berkumpul, trombosit akan menempel pada lapisan pembuluh darah yang terluka dan membentuk platform di mana pembekuan darah dapat terjadi. Proses ini akan membentuk bekuan fibrin di mana dapat menutup luka dan mencegah darah bocor keluar. Simak Video "Donor Darah Bisa Menurunkan Berat Badan? Yuk Kulik Mitos dan Faktanya bareng Pakar" [GambasVideo 20detik] nir/nwy
Didalam usus besar juga terjadi pembentukan vitamin K untuk proses pembekuan darah (juga dengan bantuan bakteri Escherichia coli). Akhir dari proses pencernaan adalah usus besar melakukan gerak peristaltik untuk mendorong tinja menuju anus. 6. Anus. Bagian akhir usus besar adalah poros usus (rektum). Rektum bermuara di dubur (anus).
Jakarta - Skema pembekuan darah adalah sebuah proses ketika darah berubah dari cairan menjadi padat di lokasi cedera. Hal tersebut adalah proses yang normal terjadi bila seseorang mengalami darah dalam jumlah buku Live Blood Analysis yang ditulis oleh D'Hiru, skema pembekuan darah berhubungan dengan kondisi homeostasis manusia. Homeostasis adalah proses dan mekanisme otomatis yang dilakukan makhluk hidup, bukan hanya manusia, untuk mempertahan kondisi tubuh agar tetap stabil dan berfungsi dengan kondisi skema pembekuan darah, kondisi normatif homeostasis menyebabkan sifat pembekuan akan melindungi diri dari perdarahan masif sekunder akibat trauma, luka, ataupun cedera, Namun, bila berada di kondisi yang abnormal pendarahan hebat tak membuat homeostasis aktif dan bisa mengakibatkan penyumbatan di cabang-cabang vaskular bahkan berakibat nyawa seseorang pembekuan darah bisa terjadi karena adanya dua faktor penting yaitu vasokontriksi sementara dan reaksi trombosit yang terdiri dari adhesi, reaksi pelepasan dan agregasi atau keping darah adalah komponen paling penting dalam skema pembekuan darah. Trombosit berjumlah sekitar 150-400 ribu yang tersebar di dalam limpa dan sirkulasi darah. Ketika terjadi cedera, tubuh akan mengaktivasi berbagai faktor pembekuan darah lain seperti sebagai berikut1. Fibrinogen berisi prekursor fibrin atau protein polimer2. Protrombin berisi enzim proteolitik3. Tromboplastin jaringan untuk aktivator protrombin4. Kalsium diperlukan untuk pembentukan fibrin5. Plasma accelerator globulin suatu faktor plasma yang mempercepat perubahan protrombin menjadi Pembekuan DarahMelansir buku IPA BIOLOGI Jilid 2 oleh Saktiyono skema proses pembekuan darah dimulai ketika keping darah menyentuh permukaan luka dan pecah. Pada saat pecah, trombosit akan mengeluarkan enzim trombokinase tromboplastin. Dengan bantuan ion kalsium Ca2+ dan vitamin K, enzim trombokinase akan mengubah protrombin menjadi adalah sebuah zat yang larut dan dihasilkan di hati. Dari trombin proses pembekuan dilanjutkan dengan mengubah fibrinogen yang larut dalam plasma darah menjadi fibrin. Fibrin ini berbentuk berbagai benang-benang halus yang menjerat sel-sel darah merah menjadi sebuah gumpalan sehingga darah catatan, skema pembekuan darah akan cepat membeku bila luka atau cedera berada di permukaan otot. Namun bila lebih dalam, proses pembekuan darah ini memerlukan waktu yang lebih skema pembekuan darah bila dituangkan dalam grafikSkema pembekuan darah Foto Dok. Buku IPA BIOLOGI Jilid 2 oleh SaktiyonoNah itulah, penjelasan tentang skema pembekuan darah. Meski terlihat cepat dari luar, ternyata luka memerlukan berbagai proses panjang hingga berhenti dan membeku. Jadi makin tahu kan detikers, selamat belajar! Simak Video "Mengenal Pembekuan Darah yang Terjadi Usai Vaksinasi" [GambasVideo 20detik] nah/nah ItulahPenjelasan dari Berikut adalah Zat-zat yang diperlukan dalam proses fotosintesis, kecuali? Kemudian, kami sangat menyarankan anda untuk membaca juga soal Kegemaran yang dimiliki oleh anak pada gambar adalah? lengkap dengan kunci jawaban dan penjelasannya. Apabila masih ada pertanyaan lain kalian juga bisa langsung ajukan lewat kotak komentar dibawah - Kunci
1. Trombosit Trombosit, atau yang dikenal juga dengan keping darah, adalah sel berbentuk kepingan yang terkandung di dalam darah. Trombosit dihasilkan oleh sel-sel di dalam sumsum tulang bernama megakariosit. Peran utama trombosit adalah membentuk gumpalan atau bekuan darah sehingga perdarahan dapat dihentikan atau diperlambat. 2. Faktor koagulasi atau pembekuan darah Faktor koagulasi, atau memiliki sebutan lain faktor pembekuan darah, adalah jenis protein yang diproduksi oleh hati untuk membekukan darah. Menurut situs National Hemophilia Foundation, ada sekitar 10 jenis protein atau faktor pembekuan darah yang berperan dalam mekanisme pembekuan darah. Nantinya, faktor-faktor tersebut akan bekerja sama dengan trombosit untuk menciptakan gumpalan atau bekuan darah saat terjadi luka. Keberadaan faktor koagulasi sangat dipengaruhi oleh kadar vitamin K dalam tubuh. Tanpa vitamin K yang cukup, tubuh tidak dapat menghasilkan faktor pembekuan darah dengan baik. Itu sebabnya, orang-orang defisiensi atau kekurangan vitamin K lebih rentan mengalami perdarahan berlebih karena faktor koagulasinya yang tidak bekerja dengan baik. Bagaimana proses pembekuan darah terjadi? Mekanisme atau proses pembekuan darah terjadi dalam rangkaian interaksi kimiawi yang cukup kompleks. Berikut penjelasan rincinya. 1. Pembuluh darah menyempit Ketika tubuh terluka dan mengeluarkan darah, artinya telah terjadi kerusakan pembuluh darah. Nah, saat itu pembuluh darah akan mengejang sehingga terjadi vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh darah. 2. Sumbatan dari trombosit terbentuk Pada bagian pembuluh darah yang rusak, trombosit menempel dan membentuk sumbatan agar tidak banyak darah yang keluar. Agar proses pembentukan sumbatan dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya, trombosit akan menghasilkan zat kimia tertentu untuk mengundang trombosit-trombosit lainnya. 3. Faktor koagulasi membentuk bekuan darah Di saat yang bersamaan, faktor-faktor koagulasi atau pembekuan akan membentuk reaksi yang disebut dengan kaskade koagulasi. Pada kaskade koagulasi, faktor pembekuan fibrinogen akan diubah menjadi benang-benang halus yang disebut dengan fibrin. Benang-benang fibrin ini akan bergabung dengan trombosit untuk memperkuat sumbatan. 4. Proses pembekuan darah berhenti Agar pembekuan darah tidak terjadi secara berlebihan, faktor-faktor koagulasi akan berhenti bekerja dan trombosit diambil kembali oleh darah. Setelah luka berangsur-angsur membaik, benang fibrin yang sebelumnya terbentuk pun akan hancur sehingga tidak ada lagi sumbatan pada luka. Masalah yang bisa terjadi pada proses pembekuan darah Meski menjadi respons pertama saat terjadi luka, tak selamanya proses pembekuan darah berjalan mulus. Beberapa orang yang memiliki gangguan pembekuan darah tentu akan memengaruhi proses ini dan kondisi kesehatannya, seperti berikut. Pembekuan darah terganggu Dalam beberapa kasus, ada orang-orang yang terlahir dengan mutasi genetik sehingga tubuhnya kekurangan faktor pembekuan darah tertentu. Ketika jumlah faktor pembekuan darah tidak mencukupi, proses pembekuan darah pun terganggu. Akibatnya, perdarahan dapat berlangsung lebih lama dan sulit dihentikan, misalnya saja orang dengan hemofilia. Pada kasus yang lebih parah, perdarahan dapat terjadi meski orang tersebut tidak terluka atau mengalami cedera apa pun. Bahkan, perdarahan juga dapat terjadi di organ dalam tubuh, atau perdarahan internal. Kondisi ini dapat mengancam nyawa. Hiperkoagulasi Hiperkoagulasi adalah kondisi yang berlawanan dengan gangguan pembekuan darah, di mana proses pembekuan darah terjadi secara berlebihan meski tidak ada luka apa pun. Kondisi ini juga sama bahayanya karena gumpalan darah bisa menyumbat pembuluh arteri dan vena. Apabila pembuluh darah tersumbat, tubuh tidak dapat mengalirkan darah yang mengandung oksigen dengan maksimal. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi mematikan, seperti stroke, serangan jantung, emboli paru-paru, gagal ginjal, dan deep vein thrombosis. Selama kehamilan, gumpalan darah dapat terbentuk pada pembuluh darah pelvis atau kaki. Hal ini menyebabkan komplikasi kehamilan serius seperti persalinan prematur, keguguran, dan kematian ibu. Itu sebabnya, hiperkoagulasi adalah kondisi yang tak boleh disepelekan. Salah satu tes yang dilakukan untuk memeriksa adanya gangguan darah adalah tes konsentrasi faktor pembekuan darah. Tes ini berguna untuk mengetahui jenis faktor pembeku darah apa yang berkurang dari dalam tubuh. Tergantung pada gangguan perdarahan yang Anda alami, dokter akan memberikan rencana pengobatan yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda. Untuk perdarahan yang sulit berhenti, obat yang umum diberikan adalah konsentrat pengganti faktor pembekuan darah yang berkurang di dalam tubuh. Sementara itu, gangguan penggumpalan darah biasanya dapat diatasi dengan obat pengencer darah. Dengan melakukan pengobatan dini pada gangguan koagulasi darah, hal ini sangat membantu mengurangi risiko terjadinya komplikasi.
Pertanyaan: Soal biologi, Zat berikut terlibat aktif dalam proses pembekuan darah, kecuali ? - Jawab Pertanyaan : Zat berikut terlibat aktif dalam proses pembekuan darah, kecuali a.vitamin K c.protombin d.fibrinogen e.hemoglobin Mekanisme Proses Pembekuan Darah Koagulasi, Skema dan Kelainan Proses Pembekuan Darah Pada Manusia Lengkap – Saat terjadi luka atau cidera, pembuluh darah bisa rusak dan terjadi pendarahan. Untuk menghentikan pendarahan tersebut, tubuh akan mengaktifkan proses pembekuan darah dan penyembuhan luka. Mekanisme tubuh untuk menghentikan perdarahan disebut dengan hemostasis. Terdapat beberapa fase penting pada mekanisme ini, di antaranya fase pembentukan sumbatan oleh platelet keping darah dan fase pembekuan darah. Proses pembekuan darah atau koagulasi adalah proses kompleks, di mana darah membentuk gumpalan bekuan darah untuk menutup, memulihkan luka, dan juga menghentikan pendarahan. Unsur-Unsur Proses Pembekuan Darah Proses pembekuan darah atau koagulasi melibatkan unsur-unsur seperti trombosit dan komponen faktor koagulasi. Trombosit Trombosit atau keping darah adalah elemen berbentuk cakram di dalam darah. Trombosit digolongkan sebagai sel darah, tetapi sebenarnya trombosit adalah bagian dari sel-sel sumsum tulang yang disebut dengan megakaryocytes. Trombosit berperan untuk membantu membentuk bekuan darah, guna memperlambat atau menghentikan perdarahan, serta penyembuhan luka. Faktor koagulasi faktor pembekuan Faktor koagulasi adalah protein, sebagian besar diproduksi oleh organ hati. Ada sekitar 13 faktor koagulasi dalam darah dan jaringan tubuh manusia. Komponen darah yang terlibat dalam proses pembekuan darah ada 2 yaitu Plasma Darah Plasma darah adalah komponen darah yang berupa cairan, mengisi sekitar 55% dari volume darah. Di dalam plasma darah, zat-zat terlarut bersama air. Fungsi utama plasma darah yaitu mengatur keseimbangan osmosis darah dalam tubuh. Sel Darah Terdapat sekitar 40-50% sel darah dari volume darah. Darah mengandung beberapa tipe sel darah yang memiliki fungsi berbeda-beda. Terdapat 3 sel darah yaitu sel darah putih leukosit, sel darah merah eritrosit, dan keping darah trombosit Berikut ini mekanisme pembekuan darah dalam tubuh Trombosit membentuk sumbatan Saat pembuluh darah rusak atau ada luka, rombosit akan bereaksi. Trombosit akan menempel pada dinding daerah yang luka guna membentuk sumbatan. Sumbatan tersebut dibentuk untuk menutup bagian yang rusak, agar menghentikan darah yang keluar. Selain itu, trombosit juga melepaskan bahan kimia untuk menarik lebih banyak trombosit dan sel-sel lain untuk melanjutkan tahap selanjutnya. Pembentukan bekuan darah Faktor-faktor koagulasi atau pembekuan akan memberi sinyal satu sama lain, untuk melakukan reaksi berantai yang cepat. Reaksi ini disebu dengan kaskade koagulasi. Pada tahap akhir kaskade, faktor koagulasi yang disebut trombin mengubah fibrinogen menjadi helai-helai fibrin. Fibrin bekerja dengan cara menempel pada trombosit untuk membuat jaring yang merangkap lebih banyak trombosit dan sel. Gumpalan atau bekuan akan menjadi lebih kuat dan lebih tahan lama. Penghentian proses pembekuan darah Setelah bekuan darah terbentuk dan perdarahan terkendali. Protein lain akan menghentikan faktor pembekuan, agar gumpalan tidak berlanjut lebih jauh dari yang dibutuhkan. Tubuh perlahan-lahan membuang sumbatan Saat jaringan kulit yang rusak sembuh, secara langsung sumbatan tidak dibutuhkan lagi. Helai fibrin akan hancur dan darah mengambil kembali trombosit dan sel-sel dari bekuan darah. Lebih jelasnya perhatikan tahapan mekanisme atau skema pembekuan darah, berikut ini Lebih singkatnya, proses pembekuan darah yaitu Trombosit pecah lalu mengeluarkan trombokinasi Trombokinase lalu masuk ke dalam plasma darah Plasma darah mengubah protrombin menjadi trombin dengan bantuan vitamin K dan Ca²+ Trombin yang terbentuk akan merubah fibrinogen menjadi benang-benang fibrin Benang-benang fibrin ini menyebabkan luka tertutup Kelainan Proses Pembekuan Darah Jika proses pembekuan darah mengalami kelainan, maka bisa terjadi perdarahan berlebih atau sebaliknya terjadi pembekuan darah terlalu banyak sehingga bisa mengganggu sirkulasi darah. Tidak semua orang mengalami proses pembekuan darah yang normal, sebagian orang bisa mengalami kelainan pada proses pembekuan darah, misalnya penyakit hemofilia, di mana terdapat kekurangan faktor koagulasi VIII atau IX. Pada penyakit hemofilia ini, perdarahan yang terjadi sulit berhenti. Pembekuan darah juga bisa terbentuk meskipun tidak dibutuhkan. Kondisi tersebut dapat menyebabkan kondisi medis berat seperti serangan jantung, emboli paru, dan stroke. Untuk itu, untuk mencegah terjadinya pembekuan darah yang abnormal sangat disarankan untuk rajin bergerak dan berolahraga, tidak merokok, dan menerapkan pola hidup sehat. Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Proses Pembekuan Darah Koagulasi, Skema dan Kelainan Proses Pembekuan Darah Pada Manusia Lengkap . Semoga bermanfaat dan sampai jumpa pada postingan selanjutnya.
peredarandarah. Zat yang diabsorpsi: ion natrium, ion klorin, glukosa, air, urea, dan ion anorganik. Hasil reabsorpsi disebut urine sekunder. 3. Augementasi transpor aktif yang memindahkan zat-zat tertentu dari darah ke dalam urine. Terjadi di kontortus proksimal, tubulus kontortus distal, dan tubulus kolektivus.
Proses pembekuan darah dalam tubuh manusia akan terjadi ketika seseorang terluka. Foto; adalah suatu cairan dalam tubuh yang mengalir melalui pembuluh darah. Pembuluh darah adalah organ yang berfungsi untuk menyalurkan darah ke berbagai organ dalam tubuh menyalurkan darah ke seluruh bagian tubuh manusia disebut peredaran darah. Selain pembuluh darah, ada organ lain yang bekerja dalam sistem peredaran darah, yakni sistem peredaran darah, terdapat mekanisme alami untuk menghentikan perdarahan karena pembuluh darah yang robek, misalnya akibat ini disebut dengan proses pembekuan darah. Seperti apa proses pembekuan darah dalam tubuh manusia? Berikut Pembekuan DarahMenurut Fitria, dkk dalam Pengaruh Antikoagulan dan Waktu Penyimpanan terhadap Profil Hematologis, darah adalah salah satu jaringan dalam tubuh yang berbentuk cair dan berwarna merah. Darah bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain, sehingga dapat tersebar ke berbagai kompartemen tubuh melalui sistem kardiovaskular, yang meliputi jantung dan pembuluh dua bagian utama dalam darah, yakni pasma darah yang berbentuk cair dan sel darah yang berbentuk darah terdiri atas air dan zat, ion, yang terlarut di dalamnya. Sementara itu, sel darah terdiri dari 3 jenis, yakni yaitu sel darah merah eritrosit, sel darah putih leukosit dan keping darah trombosit.Dalam darah, terdapat trombosit atau kepingan darah yang berfungsi dalam pembukuan darah. Foto memiliki berbagai fungsi dalam tubuh manusia. Berikut beberapa fungsi dari darah Sebagai alat pengangkut untuk zat makanan, air dan oksigen, karbon dioksida dan zat sisa metabolisme menuju alat ekskresi dan hormon. Menjaga keseimbangan suhu alat pertahanan tubuh atau sel darah keseimbangan asam dan basa untuk menghindari kerusakan yang disebutkan sebelumnya, terdapat proses pembekuan darah dalam tubuh manusia. Proses pembekuan ini terjadi untuk menghentikan pendarahan. Proses pembekuan darah juga biasa disebut dengan sistem koagulasi. Dalam sistem ini, terdapat beberapa proses, di antaranyaSetiap manusia tentunya pernah mengalami cedera yang menyebabkan kulit robek hingga pembuluh darah yang mengakibatkan proses ini, darah terus mengalir tanpa berhenti akibat. Akhirnya, penyempitan pembuluh darah pun Penyempitan Pembuluh DarahKetika seseorang terluka hingga mengalami pendarahan, tubuh secara otomatis akan melakukan penyempitan pada pembuluh pendarahan terjadi, pembuluh darah akan mengejang yang mengakibatkan penyempitan pembuluh darah. Penyempitan pembuluh darah juga biasa disebut akan menyempitkan pembuluh darah untuk mengendalikan perdarahan yang terjadi. Proses ini akan membatasi aliran darah ke area yang darah akan berhenti setelah terbentuknya sumbatan akibat kepingan darah trombosit. Foto Terbentuknya Sumbatan dari TrombositSetelah terjadinya cedera yang mengakibatkan luka, tubuh manusia akan mengaktifkan trombosit. Trombosit memiliki peran penting dalam proses pembekuan saat itu, kantung kecil akan melepaskan sinyal untuk menarik sel lain menuju area yang terluka. Proses tersebut akan membuat sumbatan-sumbatan trombosit yang akan membentuk pembuluh darah terluka, faktor pembekuan dalam darah akan segera diaktifkan. Hal ini mengakibatkan terangsangnya produksi fibrin. Fibrin sendiri merupakan benang-benang halus yang terbentuk akibat faktor pembekuan fibrinogen. Setelah itu, faktor tersebut akan membentuk gumpalan Pembekuan Darah BerhentiAgar tidak mengakibatkan hiperkoagulasi atau kelebihan dalam pembekuan darah, segala faktor yang bekerja dalam pembekuan darah akan yang dihasilkan oleh faktor pembekuan fibrinogen akan hancur dan trombosit akan ditarik kembali oleh yang dimaksud dengan peredaran darah?Apa saja bagian utama darah?Apa saja jenis sel darah?
Darah Darah adalah cairan yang terdapat pada semua mahkluk hidup yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan- bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato
Zat-zat berikut terlibat aktif dalam proses pembekuan darah kecuali
mGbPV.
  • 7aqo8jtaz2.pages.dev/252
  • 7aqo8jtaz2.pages.dev/71
  • 7aqo8jtaz2.pages.dev/155
  • 7aqo8jtaz2.pages.dev/209
  • 7aqo8jtaz2.pages.dev/26
  • 7aqo8jtaz2.pages.dev/419
  • 7aqo8jtaz2.pages.dev/50
  • 7aqo8jtaz2.pages.dev/435
  • zat zat berikut terlibat aktif dalam proses pembekuan darah kecuali