Relevansi3 (tiga) kompetensi guru baru yang dikembangkan Kemdikbud; Relevansi profil Pelajar Pancasila ; Jadwal (important dates) 10-31 Mei 2021 : pengumpulan abstrak dan outline. 2 Juni 2021 : pengumuman lolos. 30 Juni 2021 : pengiriman full paper. Juli 2021 : Suka anak-anak? Pas banget nih! Simak informasi kuliah di jurusan PG-PAUD hingga gaji per bulannya di artikel ini. — Kamu suka gemes nggak sih liat anak kecil? Apalagi jiwa ingin tahu anak kecil, kadang pertanyaannya ada-ada saja. Hihi. Nah, kalau kamu termasuk orang yang suka dengan anak-anak, ada lho, jurusan yang cocok buat kamu. Yup, jurusan PG-PAUD alias, Pendidikan Guru-Pendidikan Anak Usia Dini. Mengenal Jurusan PG-PAUD Pernah dengar nggak, kalau di balik bangsa yang maju ada pendidikan yang baik? Nah, pendidikan ini dimulai sejak sedini mungkin. Maka dari itu, peran dari lulusan Jurusan PG-PAUD ini sangat penting, lho. Jurusan PG-PAUD merupakan jurusan yang mendalami tata cara mengajar, melatih, membimbing, dan mendidik anak usia dini agar memiliki perkembangan wawasan, karakter, dan fisik yang baik. Untuk dapat memenuhi tuntutan tersebut, kamu dituntut untuk menguasai berbagai bidang ilmu. Kamu akan belajar mata kuliah antar disiplin seperti psikologi, bahasa, ilmu gizi, matematika, hingga olahraga. Dengan menguasai banyak bidang ilmu, kamu diharapkan bisa menjadi pengajar khusus anak usia dini yang profesional. Baca Juga Kupas Tuntas Jurusan PGSD, buat Kamu yang Mau Jadi Guru Dunia Kuliah Jurusan PG-PAUD “Gampang ah kuliah di PG-PAUD, cuma ngajarin anak nyanyi dan gambar aja kan?” Eits.. tidak semudah itu, Ferguso! Nyatanya, semua juga ada tantangannya. Sebagai calon guru PAUD, kamu memiliki tanggung jawab untuk memastikan tumbuh dan kembang anak selalu optimal di masa golden age-nya. “Hah, apa itu golden age?” Jadi, golden age adalah masa emas dalam perkembangan anak. Menurut Sigmund Freud, masa emas ini terjadi pada saat usia di bawah lima tahun karena memang, perkembangan anak di masa itu sedang meningkat pesat. Oleh karena itu lah, seorang guru PAUD diharapkan bisa membantu menunjang perkembangan anak. Adapun perkembangan anak yaitu, kecerdasan anak, kecerdasan emosi, sosial, dan fisik. Mata Kuliah Jurusan PG-PAUD Penasaran nggak sih seperti apa perkuliahan di jurusan PG-PAUD? Nah, selain mata kuliah yang berhubungan dengan pendidikan anak usia dini, kamu juga akan mendapatkan mata kuliah lainnya. Beberapa di antaranya untuk perkembangan anak, seperti Perkembangan Kemampuan Sosial dan Emosi Anak, Pengembangan Nilai, Moral, dan Agama anak, Neuroscience, Pendidikan Inklusif Anak, dan lain-lain. Tapi, ada juga lho, mata kuliah yang punya hubungan dengan dunia bermain, seperti Bermain dan Permainan, Kreativitas dan Keberbakatan, serta Alat Permainan Edukatif. Sementara itu, ada juga mata kuliah yang berhubungan dengan kesenian, seperti Seni Musik, Seni Rupa, dan Seni Tari. Mata kuliah yang nggak kalah penting lainnya adalah mata kuliah Pengembangan Kemampuan Bahasa Anak Usia Dini, untuk mengetahui strategi berkomunikasi dengan anak usia dini secara tepat. Keuntungan Masuk Jurusan PG-PAUD Kalau kamu suka dengan anak-anak, sudah pasti jurusan ini akan cocok buat kamu. Apalagi, jika ditambah ketertarikan dengan adanya minat di dunia pendidikan. Kamu bisa menjadi orang yang turut menentukan seperti apa generasi anak di masa depan. Terus apalagi keuntungannya? 1. Tenaga pengajar PAUD masih jarang Sebagian lembaga PAUD di Indonesia masih memiliki kendala dan masalah untuk mencari tenaga pendidik PAUD yang memenuhi kualifikasi. Maka dari itu, peluang kamu sangat besar untuk menjadi bagian dari tenaga pengajar berkualitas yang bisa mengajar anak usia dini dengan baik. 2. Bisa mendapatkan banyak ilmu dari berbagai bidang Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya guys, di jurusan ini kamu akan banyak belajar dari berbagai disiplin ilmu. Kamu nggak hanya akan belajar terkait dunia anak-anak dan cara mendidiknya saja, tetapi kamu juga bisa mendapatkan ilmu seperti psikologi anak, filsafat, ilmu seni, statistik, dan masih banyak lagi. 3. Ilmunya bermanfaat di masa depan Semua ilmu yang kamu dapatkan di bangku kuliah juga bisa kamu manfaatkan di dalam kehidupan sehari-hari di masa depan, lho. Contohnya nih, kamu bisa mengaplikasikan ilmu parenting yang kamu dapatkan untuk mendidik anak sendiri kelak. Berguna banget kan? Kampus dengan Jurusan PG-PAUD Berikut ini daftar kampus yang memiliki jurusan PG-PAUD terakreditasi A di Indonesia. Universitas Pendidikan Indonesia UPI Universitas Sriwijaya Unsri Universitas Negeri Jakarta UNJ Universitas Negeri Yogyakarta UNY Universitas Negeri Surabaya Baca Juga Jurusan Pendidikan Luar Biasa, Jadi Guru Anak Berkebutuhan Khusus Prospek Kerja Jurusan PG-PAUD Lulus dari jurusan PG-PAUD, kamu akan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Lalu, sudah pasti kamu bisa langsung mendaftarkan diri ke lembaga pendidikan yang memiliki program Pendidikan Anak Usia Dini PAUD. Kamu sudah resmi menjadi guru! Yeay. Akan tetapi, kamu juga bisa menjalani profesi lain seperti Dosen Wirausaha Tutor Guru TK “Berapa sih gaji guru PAUD?” Well, gaji setiap orang bisa berbeda-beda. Terlebih, setiap lembaga pendidikan memiliki acuannya sendiri saat memberikan gaji. So, kamu bisa mencari informasi lengkapnya di masing-masing lembaga ya. Meski demikian, profesi guru masih worth to try! — Itulah ulasan jurusan PG-PAUD, teman-teman. Apakah kamu sudah menentukan mau masuk jurusan apa nanti saat kuliah? Semangat terus ya. Pastikan akademismu tidak tertinggal dengan belajar bareng ruangbelajar. Ada ribuan materi pelajaran yang dikemas dengan video interaktif. Semakin mudah dan menyenangkan! Referensi Gaji Guru Paud Swasta / Honorer Beserta Syarat & Tugasnya [daring]. Tautan diakses 25 Agustus 2022 Jurusan PG PAUD adalah Pilihan yang Tepat [daring]. Tautan diakses 25 Agustus 2022 5 PTN dengan Jurusan Kuliah PAUD Terakreditasi A [daring]. Tautan diakses 25 Agustus 2022 PGPAUD [daring]. Tautan Diakses 12 Oktober 2022 Ilhamberpendapat, tren belajar ke depan adalah teknologi dijadikan alat untuk mengajar siswa sehingga muncul motivasi dan semangat belajarnya. “Kita sedang melakukan itu, seperti sekarang kita sedang webinar,” ujarnya. Lebih lanjut Ilham mengatakan, pendidikan saat ini adalah kita berbicara tentang kurikulum yang harus menyesuaikan dengan – Chair of Board Direct Asia-Pacific Regional Network for Early Childhood Arnec Sheldon Shaffaer mengatakan, anak usia dini merupakan kelompok yang paling menderita terdampak krisis iklim. Menurutnya, dari perspektif pengembangan anak usia dini, anak-anak yang lahir pada 2021 akan menghadapi ancaman yang berhubungan dengan kesehatan dan iklim pada saat mereka berusia 30 tahun pada 2050. Hal tersebut sesuai laporan Intergovernmental Panel on Climate Change IPCC berjudul Climate Change 2021 The Physical Science Basis yang menyebutkan, perubahan iklim telah menyebar luas dan menyebabkan terjadinya bencana besar di dunia. “Jadi, menurut laporan ini, anak-anak yang lahir sekarang akan mengalami dampak krisis iklim yang mengerikan, lebih buruk dari orangtua, atau kakek-nenek mereka,” ujarnya dalam acara Annual Early Childhood Care Education and Parenting Regional Forum, Kamis 30/9/2021. Sheldon menjelaskan dampak perubahan iklim terhadap anak-anak dan keluarga, yakni berpengaruh kepada tumbuh kembang anak. Menurutnya, meningkatnya masalah iklim bisa meningkatkan stres pada anak sehingga membahayakan perkembangan otak. Baca juga Greta Thunberg Kecam Orang Dewasa karena Krisis Iklim Kemudian, kerusakan lingkungan juga berakibat pada meningkatnya kekerasan fisik pada anak. Bencana yang berhubungan dengan iklim, seperti banjir, badai, termasuk migrasi dan konflik karena isu ini bisa membahayakan anak. Sheldon menambahkan, dampak krisis iklim juga berakibat pada kesenjangan pelayanan pendidikan anak usia dini PAUD. Dengan berbagai bencana yang akan terjadi, gedung layanan akan rusak atau hancur, sehingga tidak beroperasi. “Akibatnya, akses ke PAUD jadi bisa lebih sulit. Ini akan mengurangi kesempatan anak-anak usia dini belajar,” ujarnya dalam acara yang digelar secara virtual oleh Southeast Asean Ministers of Education Organization Centre for Early Childhood Care Education and Parenting SEAMEO CECCEP tersebut. Pelajaran dari pandemi Pada kesempatan ini, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini PAUD Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Dikdasmen Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Kemendikbud Ristek Muhammad Hasbi turut menjelaskan tantangan dan capaian pemerintah Indonesia dalam mengakomodasi layanan PAUD di masa pandemi Covid-19. Baca juga Kapan Waktu Ideal Anak Masuk PAUD? Berikut Penjelasannya Menurutnya, tingkat partisipasi anak usia dini selama pandemi mengalami penurunan sedikit dari 41,8 persen pada 2020 menjadi 40,17 persen pada 2021. Ia juga membeberkan beberapa tantangan lainnya, yakni layanan PAUD on site masih rendah, minimnya permintaan atas layanan PAUD, dan persaingan prioritas kebijakan. "Untuk mengatasi rendahnya layanan di tempat atau on site, diperlukan adanya upaya membangun kemitraan yang terbuka dan sistematis,” jelasnya. Hasbi mengungkapkan, pemerintah menetapkan beberapa prinsip dalam menyelenggarakan pendidikan di masa pandemi. Pertama, memprioritaskan kesehatan dan keselamatan ekosistem pendidikan dalam pelaksanaan atau pengambilan keputusan terkait dengan pembelajaran. Baca juga Siswa PAUD-SMA Jadi Yatim/Piatu karena Orangtua Kena Covid Kedua, pemerintah tetap memperhatikan tumbuh kembang anak dan kondisi psikososialnya selama pandemi Covid-19. Ketiga, pemerintah pusat memberikan wewenang terdesentralisasi kepada pemerintah daerah untuk membuat keputusan di bidang pendidikan, misalnya kapan anak masuk sekolah. “Dalam konteks pandemi, kemitraan antara PAUD dan keluarga merupakan hal yang sangat penting agar kita bisa memastikan anak-anak kita tidak kehilangan masa belajar dan stimulasi untuk berkembang,” katanya. Kemudian, untuk mengatasi masalah persaingan prioritas atau berkurangnya anggaran untuk PAUD, Hasbi mengatakan, pemerintah mencari peluang untuk menyinergikan pendekatan di tingkat lokal dan desa yang memiliki target umum sama. “Ada potensi yang tinggi untuk menggunakan sumber daya dari berbagai program untuk mencapai target umum secara efektif dan yang paling penting dapat mensinergikan target itu,” terangnya. Baca juga Cara Memilih Mainan Anak PAUD untuk Dorong Perkembangan Motorik Terkait rendahnya permintaan PAUD, Hasbi mengatakan, pihaknya terus mengkampanyekan pentingnya PAUD dan dukungan pembelajaran. Ini penting untuk mendorong orangtua mendaftarkan anaknya mengikuti PAUD. Head of Early Childhood Education and Development ECED Tanoto Foundation Eddy Henry mengatakan, pendidikan anak usia dini sangatlah penting karena bermanfaat untuk jangka panjang. Laporan dari Early Learning Matters OECD pada 2018 menunjukkan, banyak studi membuktikan dampak positif dari PAUD untuk anak yang kurang beruntung. Salah satunya, studi dari Perry Preschool Study. Studi ini menunjukkan bahwa anak yang mengikuti PAUD selama dua tahun mengungguli mereka yang tidak mengikuti. “Kombinasi dari stimulasi sejak dini dan nutrisi akan membuat anak yang mengikuti jenjang lebih tinggi lebih mudah menangkap pelajaran dan melanjutkan perkembangannya,” ujarnya. Adapun salah satu program PAUD dari ECED adalah SIGAP. Program ini berfokus pada penurunan angka stunting, peningkatan kualitas pengasuhan anak usia dini, dan meningkatkan akses ke layanan anak usia dini yang berkualitas. Baca juga Generasi Emas 2045 Terwujud jika Anak Dapat Layanan PAUD Berkualitas Melalui SIGAP, Tanoto Foundation mendukung target pemerintah untuk menurunkan prevalensi stunting balita di Indonesia menjadi 14 persen pada 2024. Hal ini sesuai dengan Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting. Target tersebut juga sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals SDGs yang menargetkan untuk mengakhiri semua bentuk kekurangan gizi pada 2030, termasuk penurunan prevalensi stunting pada balita yang tertuang dalam indikator Untuk meningkatkan kualitas pengasuhan PAUD, Tanoto Foundation mendirikan Rumah Anak SIGAP, yakni pusat layanan pengasuhan dan pembelajaran dini untuk anak usia 0-3 tahun. Rumah Anak SIGAP menyasar orangtua dan pengasuh utama sebagai penerima manfaat. Tim pengurus Rumah Anak SIGAP terdiri dari koordinator dan fasilitator, yang merupakan anggota masyarakat yang dipilih pemerintah desa atau kelurahan dan Tanoto Foundation. Sementara itu, untuk peningkatan akses dan kualitas pelayanan PAUD, Tanoto Foundation melalui SIGAP merancang program PAUD untuk anak usia 3-6 tahun. Baca juga Hadirkan Rumah Anak Sigap, Tanoto Foundation Pastikan Anak Indonesia Berkembang Sesuai Tahapan Untuk menyukseskan program ini, SIGAP menetapkan tiga target, yakni meningkatkan partisipasi anak usia dini di jenjang pendidikan TK atau setingkat, meningkatkan pencapaian perkembangan anak sesuai usianya, dan meningkatkan akreditasi lembaga pendamping PAUD. SeparohGuru PAUD tak Berpenghasilan di Masa Pandemi IGTKI PGRI peringati ulang tahun ke-70. REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pengurus Pusat Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia Persatuan Guru Republik Indonesia (IGTKI-PGRI) menggelar peringatan HUT ke-70 IGTKI dengan mengusung tema “70 Tahun IGTKI Berjuang dan Berkarya serta Dalam Pembelajaran daring pada masa pandemi covid-19 guru dihadapi oleh suatu kendala atas perubahan dunia pendidikan khususnya pada pendidikan anak usia dini, sehingga dari kendala tersebut guru dituntut untuk memiliki kemampuan dalam mengelola pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengukur kemampuan guru dalam mengelola pelaksanaan pembelajaran daring pada masa pandemi covid-19. Jenis penelitian ini adalah survei deskriptif dengan subjek yang diteliti adalah guru PAUD. Dalam pengambilan sampel menggunakan teknik Proportional Random Sampling dengan cara perhitungan statistik yaitu dengan menggunakan Rumus Slovin sehingga diperoleh sampel sebesar 179. Data dikumpulkan menggunakan metode non-tes dengan menggunakan angket yang disebar melalui link google form. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa didapatkan kendala pembelajaran daring yang dihadapi oleh guru PAUD berada pada tingkat kategori Sangat Tinggi sebesar dan solusi yang digunakan oleh guru PAUD dalam mengatasi kendala tersebut juga berada pada tingkat kategori Sangat Tinggi sebesar Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa suatu kendala dalam pembelajaran daring diperlukan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran yang dapat dilihat dari pemberian solusi dalam mengatasi kendala pembelajaran daring. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha Volume 9, Nomor 1, Tahun 2021, pp. 23-31 P-ISSN 2613-9669 E-ISSN 2613-9650 Open Access Copyright © Universitas Pendidikan Ganesha. All rights reserved *Corresponding author. E-mail addresses arisintyaip4 A. Sintya Inneke Putri Kemampuan Guru PAUD dalam Mengelola Pembelajaran pada Masa Pandemi Covid-19 A. Sintya Inneke Putri1* 1 Pendidikan Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia A B S T R A K Dalam Pembelajaran daring pada masa pandemi covid-19 guru dihadapi oleh suatu kendala atas perubahan dunia pendidikan khususnya pada pendidikan anak usia dini, sehingga dari kendala tersebut guru dituntut untuk memiliki kemampuan dalam mengelola pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengukur kemampuan guru dalam mengelola pelaksanaan pembelajaran daring pada masa pandemi covid-19. Jenis penelitian ini adalah survei deskriptif dengan subjek yang diteliti adalah guru PAUD. Dalam pengambilan sampel menggunakan teknik Proportional Random Sampling dengan cara perhitungan statistik yaitu dengan menggunakan Rumus Slovin sehingga diperoleh sampel sebesar 179. Data dikumpulkan menggunakan metode non-tes dengan menggunakan angket yang disebar melalui link google form. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa didapatkan kendala pembelajaran daring yang dihadapi oleh guru PAUD berada pada tingkat kategori Sangat Tinggi sebesar dan solusi yang digunakan oleh guru PAUD dalam mengatasi kendala tersebut juga berada pada tingkat kategori Sangat Tinggi sebesar Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa suatu kendala dalam pembelajaran daring diperlukan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran yang dapat dilihat dari pemberian solusi dalam mengatasi kendala pembelajaran daring. A B S T R A C T In online learning during the COVID-19 pandemic, teachers are faced with an obstacle to changes in the world of education, especially in early childhood education, so from these obstacles teachers are required to have the ability to manage learning. This study aims to determine and measure the ability of teachers to manage the implementation of online learning during the covid-19 pandemic. This type of research is a descriptive survey with the subject being studied is PAUD teachers. In taking the sample using the Proportional Random Sampling technique by means of statistical calculations, namely by using the Slovin Formula so that a sample of 179 is obtained. Data were collected using a non-test method using a questionnaire distributed via a google form link. The results of this study indicate that the online learning obstacles faced by PAUD teachers are at the Very High category level of and the solutions used by PAUD teachers in overcoming these obstacles are also at the Very High category level of Thus it can be concluded that an obstacle in online learning requires the ability of teachers to manage learning which can be seen from the provision of solutions in overcoming obstacles in online learning. 1. Pendahuluan Pandemi covid-19 yang telah terjadi di seluruh belahan dunia membawa dampak yang cukup serius, salah satunya bagi Indonesia Asmuni, 2020; Setiawan, 2020. Bukan hanya ekonomi, kesehatan dan keamanan yang terkena dampaknya langsung, namun dunia pendidikan juga terkena dampaknya. Dimana dunia pendidikan di pengaruhi sangat drastis oleh pandemi ini, sehingga guru harus bisa menyesuaikan diri dalam melaksanakan proses pembelajaran Eliningsih, 2021; Lilawati, 2020. Situasi pandemi ini menjadi tantangan tersendiri bagi kreativitas setiap guru dalam menggunakan teknologi yang A R T I C L E I N F O Article history Received 22 Januari 2021 Revised 11 Februari 2021 Accepted 06 Maret 2021 Available online 25 April 2021 Kata Kunci Kendala, Kemampuan, Solusi, Pembelajaran Daring Keywords Obstacles, Ability, Solution, Online Learning This is an open access article under the CC BY-SA license. Copyright © Universitas Pendidikan Ganesha. All rights reserved. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha, Vol. 5, No. 1, Tahun 2021, pp. 23-31 24 JJPAUD. P-ISSN 2613-9669 E-ISSN 2613-9650 menjadi dasar pengembangan pembelajaran di dunia pendidikan Purwanto, 2020; Siahaan, 2020. Diharapkan pembelajaran daring menjadi solusi utama untuk melanjutkan kegiatan belajar mengajar Fikri, 2021; Yulianingsih et al., 2020. Di Indonesia, semua jenjang pendidikan menghentikan kegiatan pembelajarannya secara tatap muka dan berganti menggunakan sistem daring atau belajar jarak jauh Sari et al., 2020; Wijayanti & Fauziah, 2020. Hal ini menuntut para pendidik untuk memiliki kemampuan dalam mengelola pembelajaran daring dengan lebih kreatif sehingga proses pembelajaran tetap berlangsung. Tidak terkecuali pendidik PAUD yang juga harus memiliki kemampuan untuk lebih kreatif dalam mengelola pembelajaran secara online Rizki Tiara, 2020; Nurdin & Anhusadar, 2020. Pelaksanaan pembelajaran pada PAUD biasanya menggunakan metode yang konvensional dengan bertatap muka yaitu dengan adanya interaksi antara guru dan siswa agar terciptanya suasana yang menyenangkan, namun karena pandemi ini banyak sekali ditemukan kendala oleh guru ataupun siswa itu sendiri Pudyastuti, 2021; Husna, 2021. Pendidikan saat ini diharapkan mampu membekali setiap peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan, serta nilai-nilai dan sikap, dimana proses belajar bukan semata-mata mencerminkan knowledge based tapi mencerminkan pilar pendidikan. Pada kenyataanya pembelajaran daring memberikan suatu kendala yang dihadapi guru sebagai pendidik dan pengajar Anugrahana, 2020; Ota et al., 2021; Robandi & Mudjiran, 2020. Pembelajaran yang semula tatap muka, akibat pandemi tersebut berubah dengan banyak dilakukan secara online. Kendala yang paling sering dihadapi oleh guru adalah salah satunya yaitu kemampuan yang sangat terbatas dalam menggunakan teknologi sehingga dalam penyampaian pembelajaran daring dengan menggunakan media pembelajaran sangatlah monoton Adhe, 2018; Pakpahan & Fitriani, 2020. Tidak dapat terbantahkan bahwa peran guru dalam pembelajaran daring memegang posisi yang sangat penting, strategis dan bahkan menjadi kunci untuk mencapai pembelajaran yang bermutu dan efektif. Pembelajaran secara daring juga memanfaatkan perangkat elektronik khususnya internet dalam penyampaian belajar karena pembelajaran daring sepenuhnya bergantung pada akses jaringan internet Ahmad, 2020; Rigianti, 2020. Berdasarkan hasil pengamatan dan observasi di PAUD Kecamatan Denpasar Utara mendapatkan temuan bahwa pada situasi pandemi ini banyak sekali di temukan kendala dalam memberikan pembelajaran secara daring yaitu keterbatasan teknologi dan koneksi internet. Hal ini dikarenakan masih banyak peserta didik yang memiliki latar belakang ekonomi menengah ke bawah, sehingga tidak mampu memiliki fasilitas pendukung berupa teknologi untuk sarana pembelajaran daring. Namun selain masalah tersebut, terdapat kendala eksternal dalam melaksanakan pembelajaran seperti koneksi internet yang tidak stabil Harahap, 2021; Yulistia, 2021. Untuk mewujudkan pembelajaran daring yang efektif diharapkan guru memiliki kemampuan utama dalam pembelajaran, yaitu guru harus menggunakan waktu mengajar secara maksimal, menyampaIkan materi dengan metode yang bervariasi, memantau program dan kemajuan melalui penilaian peserta didik, merancang kegiatan belajar bagi peserta didik untuk menerapkan pengalaman belajar, bersedia mengulang materi ketika anak belum memahaminya, menetapkan target belajar untuk setiap anak. permasalahan dalam penerapannya baik bagi guru, peserta didik, orangtua maupun institusi pendidikan Dewi, 2020; Wahyono et al., 2020. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran merupakan kesanggupan atau kecakapan para guru dalam menciptakan suasana komunikasi yang edukatif antara guru dan peserta didik yang mencakup keenam aspek perkembangan aspek kognitif, fisik-motorik, moral-agama, sosial-emosional, bahasa, dan seni, sebagai upaya mempelajari sesuatu berdasarkan perencanaan sampai dengan tahap evaluasi dan tindak lanjut agar tercapai tujuan pembelajaranHapsari et al., 2021. Namun untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan kesiapan pendidik, kurikulum yang sesuai, ketersediaan sumber belajar serta jaringan yang stabil sehingga komunikasi antar peserta didik dan pendidik dapat efektif. Pada kenyataanya hal tersebut berimbas kepada siswa yang akan sulit dalam memahami materi karena tidak semudah menangkap pembelajaran secara langsung seperti manakala berada di sekolah dan kemampuan guru dalam menyesuaikan diri dengan kondisi yang baru, dimana akan berhubungan dengan teknologi dan membutuhkan perencanaan yang tepat sehingga mampu melaksanakan pembelajaran daring yang efektif dan efisien Setyosari, 2017; Taradisa, 2020. Dari pengamatan diatas diketahui bahwa adanya suatu kendala dalam pembelajaran daring akan membuat pembelajaran daring tersebut tidak berjalan dengan efektif karena kendala yang dihadapi bersifat fundamental atau mendasar, maka dari itu kemampuan guru sangat diperlukan untuk mencari solusi dalam pembelajaran daring tersebut supaya bisa berjalan dengan efektif. Harahap, 2021; Fikri, 2021. Solusi yang dapat digunakan dalam pembelajaran daring tersebut seperti pengadaan pulsa/kuota internet gratis untuk para siswa dan guru, sehingga guru lebih berlatih lagi menggunakan teknologi, dan guru juga dapat mempertimpangkan materi yang diberikan sehingga waktu yang digunakan lebih efisien dan pemanfaatan teknologi yang harus betul-betul dilakukan oleh sekolah untuk menyiasati keadaan yang tak diduga yang dapat mempengaruhi kegiatan belajar mengajar secara daring. Selain itu penguasaan alat Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha, Vol. 9, No. 1, Tahun 2021, pp. 23-31 25 A. Sintya Inneke Putri/Kemampuan Guru PAUD dalam Mengelola Pembelajaran pada Masa Pandemi Covid-19 pembelajaran, materi pembelajaran dan komunikasi yang baik dalam menyampaikan pembelajaran melalui daring juga harus mendukung keberhasilan pembelajaran siswa pada masa pandemi ini Wahyono, 2020; Sudrajat, 2020. Keadaan ini memaksa guru untuk menyiapkan bahan mengajarnya agar bisa dilaksanakan di rumah masing-masing. Sehingga, dipastikan pelaksanaan kegiatan pembelajaran daring ini memunculkan kendala yang dirasakan oleh guru PAUD sehingga dibutuhkan adanya solusi dari setiap kendala tersebut agar pelaksanaan pembelajaran daring tetap berjalan dengan lancar. Temuan penelitian sebelumnya mengatakan bahwa solusi yang digunakan adalah guru harus menyiapkan materi pembelajaran semenarik mungkin, seperti penyajian materi dalam slide powerpoint disertai video pembelajaran agar materi lebih hidup dirasakan oleh peserta didik; dalam hal keterbatasan penguasaan IT, guru dapat menggunakan teknologi yang pengoperasiannya lebih sederhana, seperti aplikasi whatsapp Asmuni, 2020. Temuan lain juga menyatakan siswa bisa melaksanakan pembelajaran daring dengan lebih santai, menyenangkan, fleksibel, efisien, singkat, praktis, cepat, tepat, aman, mudah, hemat waktu, dan hemat tenaga penelitian tersebut dikemukakan oleh Wahyono, 2020;Jayawardana, 2020. Keterbaruan dari penelitian ini adalah guru dapat mengetahui cara dalam mengelola pembelajaran daring, yang dimana masih banyak memiliki kekurangan baik bagi pengajar maupun siswa. Kekurangan yang paing menonjol adalah belum terbiasa dengan pembelajaran daring karena guru di Indonesia dirasa terlalu gagap dalam mengoperasikan teknologi untuk melakukan pembelajaran daring. Hal tersebut juga dialami oleh peserta didik yang dimana tidak semua peserta didik bisa menggunakannya terutama untuk tingkat PAUD yang masih minim pengetahuan menggunakan media elektronik. Keterbatasan gadget tidak hanya dialami oleh para guru PAUD saja, melainkan juga dialami oleh para orang tua siswa, mengingat pembelajaran online untuk anak-anak PAUD masih harus didampingi oleh orang tua masing-masing. Pembelajaran online di PAUD tanpa didampingi oleh orang tua, hampir mustahil dilakukan, karena pada dasarnya anak-anak PAUD belum mampu menggunakan gadget tersebut dengan sepenuhnya Taradisa, 2020; Jayawardana, 2020. Tujuan penelitian ini yaitu lebih melihat kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran yang merupakan kesanggupan guru dalam menciptakan suasana komunikasi yang edukatif antara guru dengan peserta didik agar mencapai tujuan pembelajaran. Dalam hal ini, guru perlu berdiskusi dengan kepala sekolah atau lembaga terkait untuk memecahkan masalah atau hambatan yang ditemui dalam proses kegiatan pembelajaran daring sehingga pelaksaanaan pembelajaran daring selanjutnya dapat berjalan dengan lancar dan materi tersampaikan dengan baik ke masing-masing peserta didik. Dari sekian penelitian yang ada dapat diketahui bahwa pembelajaran daring merupakan solusi alternative dalam pelaksanaan pembelajaran di masa pandemi covid-19, namun dapat memunculkan sejumlah permasalahan dalam penerapannya baik bagi guru, peserta didik, orangtua maupun institusi pendidikan. 2. Metode Penelitian ini dilakukan pada seluruh guru PAUD diwilayah Denpasar Utara yang terdiri dari 107 PAUD yang terletak di seluruh desa Pemecutan Kaja, Dauh Puri Kaja, Dangin Puri Kauh, Dangin Puri Kaja, Dangin Puri Kangin, Tonja, Peguyangan, Ubung, Ubung Kaja, Peguyangan Kaja, Peguyangan Kangin. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survei deskritif. Penelitian survei adalah penelitian yang bertujuan untuk mencari informasi faktual yang mendetail dengan gejala yang ada, mengidentifikasi masalah-masalah atau untuk mendapatkan justifikasi keadaan dari kegiatan-kegiatan yang sedang berjalan, dan untuk mengetahui hal-hal yang dilakukan oleh orang-orang yang menjadi sasaran penelitian dalam memecahkan masalah, sebagai bahan penyusunan rencana dan pengambilan keputusan dimasa mendatang. Selain itu penelitian survei juga merupakan metode pengumpulan datanya menggunakan kuesioner dan wawancara sehingga melibatkan subjek atau responden yang banyak, bisa sebagian, bisa pula seluruh populasi Yatim, 2001; Islamy, 2019 . Populasi dan sampel merupakan komponen yang sangat diperlukan dalam penelitian. Menentukan sebuah populasi dan sempel harus sesuai dengan langkah-langkah yang telah adalah keseluruhan dari objek penelitian berupa kumpulan atau merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek penelitian yang ada dalam wilayah penelitian yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan Kusmanto, 2014; Sugiyono, 2018. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan keseluruhan objek yang akan diteliti yang memiliki kuantitas dan karakteristik kriteria tententu yang telah ditetapkan oleh peneliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru PAUD di Kecamatan Denpasar Utara yang terdiri dari 322 guru PAUD berdasarkan pada Data Pokok Pendidikan Dapodik Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2021. Setelah mengetahui populasi yang ada di PAUD wilayah Denpasar Utara selanjutnya adalah menentukan sampel penelitian. Bahwa sampel merupakan bagian dari karakteristik yang dimiliki sebuah Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha, Vol. 5, No. 1, Tahun 2021, pp. 23-31 26 JJPAUD. P-ISSN 2613-9669 E-ISSN 2613-9650 populasi yang dikemukakan oleh. Dalam penelitian ini, sampel diambil menggunakan teknik ”Proportional Random Sampling” yang dimana pengambilan sampel ini dilakukan secara proporsi dilakukan dengan mengambil subyek dari setiap strata atau setiap wilayah ditentukan seimbang dengan banyaknya subyek dalam masing-masing strata atau wilayah. Penentuan sampel dapat dilakukan dengan cara perhitungan statistik yaitu dengan menggunakan Rumus Slovin Sugiyono, 2017; Arikunto, 2010. Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus Slovin dengan tingkat presisi 5% maka di peroleh angka n sebesar 179 data sampel. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian di PAUD wilayah Denpasar Utara menggunakan metode penelitian non tes. Metode non tes merupakan cara pengumpulan data yang tidak bersifat mengukur dan tidak diperoleh angka-angka sebagai hasil pengukuran, contohnya seperti wawancara, observasi, angket/kuesioner. Kuesioner merupakan cara memperoleh atau mengumpulkan data dengan mengirimkan suatu daftar pertanyaan/pernyataan kepada responden/subjek Marhaeni, 2012; Agung, 2014. Dalam penelitian ini, angket atau kuesioner akan diberikan kepada guru PAUD di Kecamatan Denpasar Utara melalui link google form untuk mengetahui kendala yang dihadapi serta solusi yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran daring pada masa covid-19. Kisi-kisi kuesioner ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1. Kisi-Kisi Kuesioner Kendala dan Solusi Pembelajaran Daring Kendala guru dalam pembelajaran daring Persiapan guru dalam pelaksanaan pembelajaran daring Kelengkapan sarana dan pra-sarana penunjang Kelancaran komunikasi dengan anak dan orang tua Penentuan metode pembelajaran Pemilihan materi pembelajaran yang tepat penentuan evaluasi pembelajaran daring Solusi dalam mengatasi kendala pembelajaran daring Penyiapan pembelajaran yang tepat Kolaborasi tindakan bimbingan antara guru dengan guru dan guru dengan orang tua Kelengkapan sarana dan pra-sarana penunjang pemelajaran Untuk mendapatkan data yang baik perlu dilakukanya beberapa uji instrumen, uji yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji validitas konstruk yang diuji oleh judges untuk mengetahui kelayakan instrument bedasarkan kesesuaian antara grand theory, kisi-kisi terhadap butir pernyataan. Serta dengan uji validitas butir yang memperoleh data bahwa 30 butir memiliki nilai pearson correlation > 0,146 nilai r tabel untuk N = 179 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua butir valid. Data yang telah diperoleh kemudian di analisa, dengan menggunakan pengantar statistika deksriptif yang diperoleh dari hasil data kuantitatif. 3. Hasil dan Pembahasan Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dengan memberikan angket kepada guru PAUD wilayah Denpasar Utara diperoleh dari jawaban kuesioner dengan total 30 butir pernyataan yang berkaitan dengan kendala dan solusi pembelajaran daring. Setiap aspek masing-masing memiliki 15 pernyataan yang saling berhubungan. Untuk kendala pembelajaran daring skor tertinggi sebesar 60, skor terendah sebesar 42, rata-rata sebesar median sebesar 53, dan modus sebesar 53. Sedangkan pada solusi pembelajaran daring memiliki skor tertinggi sebesar 60, skor terendah sebesar 43, rata -rata sebesar mediasn sebesar 54, dan modus sebesar 54. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berasal dari jawaban kuesioner dengan total 30 butir pernyataan yang berkaitan dengan kendala dan solusi pembelajaran daring. Sesuai rekapitulasi hasil perhitungan, maka selanjutnya dilakukan analisis data terkait persepsi terhadap kendala dalam pembelajaran daring. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha, Vol. 9, No. 1, Tahun 2021, pp. 23-31 27 A. Sintya Inneke Putri/Kemampuan Guru PAUD dalam Mengelola Pembelajaran pada Masa Pandemi Covid-19 Data responden pada aspek kendala pembelajaran daring adalah data primer yang diperoleh dari skor total kuesioner. Pada aspek kendala pembelajaran daring terdiri dari 15 butir pernyataan yang sudah diisi oleh respoden. Dinyatakan bahwa data kendala yang dihadapi guru dalam pelaksanaan pembelajaran daring paling banyak berada pada rentang skor 53-55 dengan presentase skor aspek kendala pembelajaran daring paling banyak adalah sebanyak dari jumlah sampel sebanyak 179 orang. Perolehan skor kendala pembelajaran daring dikategorikan menggunakan distribusi frekuensi kecenderungan aspek kendala yang dihadapi oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran daring yang dapat diidentifikasikan menggunakan nilai mean dan standar deviasi. Mengenai pengkategorian distribusi frekuensi aspek kendala yang dihadapi oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran daring dapat dicari dengan menentukan batas interval setiap kategori. Kategori ditentukan dengan skala angka pada interval. Skala angka didapat dari hasil perkalian standar deviasi dengan koefisien tertentu. Koefisien tersebut adalah dan Selanjutnya dilakukan penjumlahan/pengurangan dengan mean sesaui dengan kategori pada setiap kelas interval, sehingga didapatkan frekuensi yang paling banyak terdapat pada interval 48 ke atas dengan frekuensi absolut 171 dan dengan presentase Persentase nilai setiap butir pernyataan aspek kendala dalam pembelajaran daring, dapat diidentifikasi bahwa persentase paling besar dalam kendala yang dihadapi guru-guru PAUD di Kecamatan Denpasar adalah kendala dalam penyusunan rencana pembelajaran daring dengan persentase sebesar Selanjutnya dilakukan analisis data untuk solusi dalam pembelajaran daring, dari data aspek solusi pembelajaran daring inilah dapat diketahui kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran sehingga adanya kendala pembelajaran daring tidak menghalangi guru untuk memberikan pendidikan pada peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dinyatakan bahwa data solusi yang digunakan guru dalam mengatasi kendala pelaksanaan pembelajaran daring paling banyak berada pada rentang skor 53-54. Dengan dijabarkan lebih rinci menggunakan grafik atau diagram lingkaran dengan presentase skor aspek solusi pembelajaran daring paling banyak adalah sebanyak dari jumlah sampel sebanyak 179 orang. Perolehan skor solusi pembelajaran daring dikategorikan menggunakan distribusi frekuensi kecenderungan aspek solusi yang digunakan oleh guru dalam mengatasi kendala dalam pelaksanaan pembelajaran daring yang dapat diidentifikasikan menggunakan nilai mean dan standar deviasi. mengenai pengkategorian distribusi frekuensi aspek solusi yang digunakan oleh guru dalam mengatasi kendala pelaksanaan pembelajaran daring dapat dicari dengan menentukan batas interval setiap kategori. Kategori ditentukan dengan skala angka pada interval. Skala angka didapat dari hasil perkalian standar deviasi dengan koefisien tertentu. Koefisien tersebut adalah dan Selanjutnya dilakukan penjumlahan/pengurangan dengan mean sesaui dengan kategori pada setiap kelas interval. Distribusi frekuensi kecenderungan aspek solusi dalam pembelajaran daring di Kecamatan Denpasar Utara, maka didapatkan frekuensi yang paling banyak terdapat pada interval 48 ke atas dengan frekuensi absolut 174 dan dengan presentase Serta dari data tersebut diketahui bahwa kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran daring pada masa pandemi covid-19 masuk ke dalam kategori Sangat Tinggi. Persentase nilai setiap butir pernyataan pada aspek solusi pembelajaran daring, teridentifikasi bahwa dua pernyataan solusi sama-sama memiliki persentase paling besar yaitu Pernyataan solusi yang pertama yaitu mengadakan kuota gratis untuk mengatasi kendala dalam keterbatasan biaya untuk membeli kuota internet. Sedangkan pernyataan solusi yang kedua yaitu mengajak orang tua untuk saling terbuka tentang perkembangan anak sehingga komunikasi berjalan dua arah untuk kendala tentang orang tua yang tidak memberikan informasi yang sebenarnya terjadi tentang kegiatan dan keadaan anak selama belajar di rumah. Hasil dari penelitian mengenai identifikasi kendala dan solusi dalam pelaksanaan pembelajaran daring pada masa pandemi covid-19 di Kecamatan Denpasar Utara yang dibagi menjadi 2 aspek penelitian yaitu aspek kendala pembelajaran daring dan aspek solusi pembelajaran daring telah memberikan jawaban atas masalah dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka didapatkan kendala pembelajaran daring yang dihadapi oleh guru PAUD berada pada tingkat kategori Sangat Tinggi, Kendala dalam pelaksanaan pembelajaran daring diantaranya yaitu kendala dalam menyusun rencana pembelajaran daring memiliki persentase sebesar kendala dalam memperoleh pedoman pembelajaran daring memiliki persentase sebesar kendala dalam memiliki alat mengajar seperti gadget/gawai/laptop memiliki persentase sebesar kendala dalam menggunakan media untuk mengajar daring memiliki persentase sebesar kendala karena keterbatasan biaya untuk membeli kuota internet memiliki persentase sebesar terkendala jaringan/akses internet memiliki persentase sebesar sulit berkomunikasi dengan orangtua karena terkendala alat komunikasi memiliki persentase sebesar orang tua tidak memberikan informasi yang sebenarnya terjadi tentang kegiatan anak di rumah memiliki persentase sebesar kesulitan dalam membangkitkan semangat belajar anak memiliki persentase sebesar bingung menentukan metode mengajar yang tepat & relvan memiliki persentase sebesar Sehingga dapat disimpulkan bahwa kendala yang paling banyak dialami oleh guru-guru PAUD dalam pelaksanaan Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha, Vol. 5, No. 1, Tahun 2021, pp. 23-31 28 JJPAUD. P-ISSN 2613-9669 E-ISSN 2613-9650 pembelajaran daring ini adalah kendala dalam menyusun rencana pembelajaran daring dengan persentase sebesar Sedangkan solusi yang digunakan oleh guru PAUD dalam mengatasi kendala tersebut juga berada pada tingkat kategori Sangat Tinggi. Maka, solusi yang dijadikan cara penyelesaian masalah atau kendala dalam pelaksanaan pembelajaran daring diantaranya membuat rancangan pembelajaran yang sederhana dengan memaksimalkan sumber daya yang ada dalam mengatasi kendala menyusun rencana pembelajaran memiliki persentase sebesar menyederhanakan kegiatan agar sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh Kemdikbud pada masa pandemi dalam mengatasi kendala memperoleh pedoman pembelajaran daring untuk PAUD memiliki persentase sebesar mempersilahkan orang tua datang ke sekolah seminggu sekali untuk mengumpulkan dan mengambil tugas anak dalam mengatasi kendala untuk memiliki alat mengajar seperti gadget/gawai memiliki persentase sebesar mengikuti pelatihan online seperti Webinar melalui Zoom/Google Meet dalam mengatasi kendala menggunakan media untuk mengajar daring memiliki persentase sebesar megadakan kuota gratis menggunakan dana BOS/BOP dalam mengatasi kendala keterbatasan biaya untuk membeli kuota internet memiliki persentase sebesar memberikan tenggang waktu yang cukup dalam mengirimkan tugas agar tidak tergesa-gesa dalam mengatasi kendala jaringan / akses internet memiliki persentase sebesar guru melakukan kunjungan langsung dengan orang tua dalam mengatasi kendala Sulit berkomunikasi dengan orangtua memiliki persentase sebesar mengajak orang tua untuk saling terbuka tentang perkembangan anak sehingga komunikasi berjalan dua arah dalam mengatasi kendala Orang tua yang tidak memberikan informasi yang sebenarnya terjadi tentang kegiatan anak di rumah memiliki persentase sebesar rutin memberikan hadiah atau reward pada hasil kegiatan anak dalam mengatasi kendala membangkitkan semangat belajar anak memiliki persentase sebesar saling bertukar infromasi dengan sesama guru mengenai pemilihan metode mengajar dalam mengatasi kendala kesulitan menentukan metode mengajar yang tepat dan relvan memiliki persentase sebesar Maka, dapat disimpulkan bahwa solusi yang paling sering digunakan adalah solusi mengadakan kuota gratis untuk mengatasi kendala dalam keterbatasan biaya untuk membeli kuota internet dan solusi mengajak orang tua untuk saling terbuka tentang perkembangan anak sehingga komunikasi berjalan dua arah untuk kendala tentang orang tua yang tidak memberikan informasi yang sebenarnya terjadi tentang kegiatan dan keadaan anak selama belajar di rumah yang sama-sama memiliki persentase sebsar Berdasarkan hasil perhitungan diatas menandakan bahwa pada masa pandemi covid-19 banyak ditemukan kendala dalam pembelajaran daring yaitu ketidakmampuan guru dalam beradaptasi dalam pelaksanaan pembelajaran daring seperti masih menggunakan gaya mengajar yang biasa dengan media pembelajaran daring yang baru dan tidak berusaha mengembangkan kemampuan pedagogi untuk mampu menggunakan teknologi. Pelaksanaan pembelajaran daring mengakibatkan peran guru dalam proses pembelajaran tidak terlaksana secara maksimal. Selain guru, orang tua juga mengalami kendala yaitu kurangnya pemahaman materi oleh orang tua dan sarana prasarana yang kurang memadai. Meskipun demikian pembelajaran daring harus tetap dilaksanakan Husna, 2021; Robandi & Mudjiran, 2020. Kendala mengajar yang dialami guru PAUD pada masa pandemi covid 19 yang mencakup empat indikator yaitu indikator kendala komunikasi, indikator kendala metode pembelajaran, indikator kendala materi, dan indikator kendala biaya serta penggunaan teknologi Agustin, 2020. Pelaksanaan pembelajaran daring memiliki tantangan/kendala, baik dari aspek sumber daya manusia, sarana-prasarana, dan teknis implementasi Wahyono, 2020. Keterbatasan kuota internet atau paket internet yang menjadi penghubung dalam pembelajaran daring juga ikut serta dalam suatu kendala. Hal tersebut mengakibatkan keikutsertaan peserta didik dalam pembelajaran juga tidak mencapai 100% dalam pembelajaran daring, karena beberapa peserta didik bahkan ada yang tidak mengikuti pembelajaran sama sekali dari awal hingga akhir, sehingga guru merasa bingung dalam proses penilaian peserta didik tersebut. Terutama penerapan pembelajran daring di daerah pelosok dengan teknologi dan jaringan internet yang masih terbatas Putria, 2020; Wahyono, 2020. Namun ada beberapa penelitian mengatakan bahwa pembelajaran daring memberikan metode pembelajaran yang efektif, seperti berlatih dengan adanya kegiatan belajar mandiri Adhe, 2018. Kemampuan Guru dalam memberi solusi menjadi penentu utama keberhasilan proses pembelajaran, yang dimana guru harus berusaha sedemikian mungkin agar kegiatan pembelajaran daring yang dilakukan berhasil. Maka dari itu, seorang guru perlu mengetahui dan dapat menerapkan beberapa prinsip mengajar agar dapat melaksanakan tugasnya secara profesional. Diantaranya, guru harus dapat membangkitkan perhatian peserta didik pada materi pelajaran yang diberikan serta dapat menggunakan berbagai media dan sumber belajar yang bervariasi. Guru sebagai tenaga pendidik juga harus memiliki kemampuan teknologi dengan model pembelajaran jarak jauh atau daring agar materi pelajaran tersampaikan dengan baik, seperti penggunaan platform Whatsapp sehingga tidak ada lagi kendala yang Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha, Vol. 9, No. 1, Tahun 2021, pp. 23-31 29 A. Sintya Inneke Putri/Kemampuan Guru PAUD dalam Mengelola Pembelajaran pada Masa Pandemi Covid-19 dialami oleh guru Basar, 2021; Husna, 2021. Pelaksanaan pembelajaran daring melalui media group WhatsApp membuat siswa merasa lebif efektif dan nyaman dalam pembelajaran daring Setyosari, 2017; Nengrum, 2021. Kelebihan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan guru PAUD dalam mengelelola pembelajaran pada masa pandemi covid-19 di Kecamatan Denpasar Utara. Selain itu membahas mengenai kendala yang dihadapi oleh guru-guru serta solusi yang digunakan untuk mengatasi kendala pembelajaran sehingga guru-guru PAUD dapat mengelola pembelajaran daring dengan baik, setiap permasalahan yang dihadapi bisa diselesaikan dengan menghadirkan beragam solusi dari para guru sehingga pembelajaran di masa pandemi covid-19 tetap berlangsung, yang penting anak tetap belajar dan terus belajar meskipun belajar jarak jauh. Penelitian ini dapat memberikan kontribusi kepada guru, orang tua dan murid agar dapat betul-betul siap dalam pelaksanaan pembelajaran daring. Dan guru dapat mempersiapkan segala sesuatu yang dirasa dapat menunjang kegiatan pembelajaran daring dapat terlaksana sehingga peserta didik tetap mendapatkan haknya dalam pendidikan. Kajian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi guru dan peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran daring dan bagi orang tua dalam mendukung pembelajaran daring, serta pembelajaran daring di saat pandemi covid-19 hendaknya guru mencari solusi yang inovatif dan berpikir secara kreatif agar proses pembelajaran di sekolah tetap berjalan walaupun tidak dapat bertatap muka langsung. 4. Simpulan Pelaksanaan pembelajaran daring yang merupakan pembelajaran jarak jauh di masa pandemi covid-19 memiliki beragam problematika yang dialami guru, peserta didik, dan orangtua. Sehingga perubahan pada cara pelaksanaan pembelajaran yang terjadi mengakibatkan inovasi pembelajaran daring yang selama ini dilakukan oleh lembaga pendidikan, termasuk pendidikan anak usia dini. Guru harus memiliki kemampuan untuk siap dalam melaksanakan pembelajaran daring, kesiapan guru dalam pembelajaran daring ini akan mempertahankan tujuan dan kualitas pembelajaran. Beragam permasalahan tersebut dapat diatasi dengan meningkatkan kompetensi penguasaan IT. Daftar Rujukan Adhe, K. R. 2018. Pengembangan Media Pembelajaran Daring Matakuliah Kajian PAUD di Jurusan PG PAUD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya. Journal of Early Childhood Care and Education, 11, 26–31. Agung, A. A. G. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan. Aditya Media Publishing. Agustin, M. 2020. Tipikal Kendala Guru PAUD dalam Mengajar pada Masa Pandemi Covid 19 dan Implikasinya. Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 51, 334–345. Ahmad. 2020. Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru dalam Pembelajaran Jarak Jauh Melalui Pendampingan Sistem Daring, Luring, atau Kombinasi pada Masa New Normal Covid 19. Jurnal Paedagogy, 74, 258–264. Anugrahana, A. 2020. Hambatan , Solusi dan Harapan Pembelajaran Daring Selama Masa Pandemi Covid-19 Oleh Guru Sekolah Dasar. Scholaria Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 103, 282–289. Arikunto, S. 2010. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Rineka Cipta. Asmuni, A. 2020. Problematika Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19 dan Solusi Pemecahannya. Jurnal Paedagogy, 74, 281. Basar, A. M. 2021. Problematika Pembelajaran Jarak Jauh Pada Masa Pandemi Covid-19. Edunesia Jurnal Ilmiah Pendidikan, 21, 208–218. Dewi, W. A. F. 2020. Dampak COVID-19 Terhadap Implementasi Pembelajaran Daring Di Sekolah Dasar. Jurnal Ilmu Pendidikan, 21, 55–61. Eliningsih. 2021. Peningkatan Kemampuan Guru Dalam Manajemen Pengelolaan Kelas Di Masa Pandemi Covid-19 Melalui Supervisi Klinis. Journal Nuansa Akademik, 61, 25–36. Fikri, M. 2021. Kendala Dalam Pembelajaran Jarak Jauh di Masa Pandemi Covid-19 Sebuah Kajian Kritis. Jurnal Education and Development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan, 91, 145–148. Hapsari, F., Desnaranti, L., & Wahyuni, S. 2021. Peran Guru dalam Memotivasi Belajar Siswa selama Kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh. Research and Development Journal of Education, 71, 193. Harahap, S. A. 2021. Problematika Pembelajaran Daring dan Luring Anak Usia Dini bagi Guru dan Orang Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha, Vol. 5, No. 1, Tahun 2021, pp. 23-31 30 JJPAUD. P-ISSN 2613-9669 E-ISSN 2613-9650 tua di Masa Pandemi Covid 19. Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 52, 1825–1836. Husna, R. 2021. Identifikasi Kesulitan Guru Matematika Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19. 72, 428–436. Islamy, I. 2019. Penelitian Survei dalam Pembelajaran & Pengajaran Bahasa Inggris. Pasca Sarjana Pendidikan Bahasa Inggris, August, 1–9. Jayawardana, H. B. . 2020. Identifikasi Kesulitan Guru Paud Di Masa Pandemi Covid-19 Dan Solusinya. PAUDIA Jurnal Penelitian Dalam Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, 92, 40–50. Kusmanto, H. 2014. Pengaruh Berpikir Kristis Terhadap Kemampuan Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika Studi Kasus Di Kelas VII SMP Wahid Hasyim Moga. Eduma Mathematics Education Learning and Teaching, 31. Lilawati, A. 2020. Peran Orang Tua dalam Mendukung Kegiatan Pembelajaran di Rumah pada Masa Pandemi. Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 51, 549. Marhaeni. 2012. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Universitas Pendidikan Ganesha. Nengrum, T. A. 2021. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Luring dan Daring dalam Pencapaian Kompetensi Dasar Kurikulum Bahasa Arab di Madrasah Ibtidaiyah 2 Kabupaten Gorontalo. Jurnal Pendidikan, 301, 1–12. Nurdin, N., & Anhusadar, L. 2020. Efektivitas Pembelajaran Online Pendidik PAUD di Tengah Pandemi Covid 19. Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 51, 686–697. Ota, M. K., Djou, A. M. G., & Numbah, F. F. 2021. Problematika Pembelajaran Daring Siswa Kelas Vii Smpn. Jurnal Pengabdian Masyarakat, 21, 74–81. Pakpahan, R., & Fitriani, Y. 2020. Analisa Pemafaatan Teknologi Informasi Dalam Pemeblajaran Jarak Jauh Di Tengah Pandemi Virus Corona Covid-19. JISAMAR Journal of Information System, Applied, Management, Accounting and Researh, 42, 30–36. Pudyastuti, A. T. 2021. Efektivitas Pembelajaran E-Learning pada Guru PAUD Selama Pandemic Covid-19. Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 52, 1667–1675. Purwanto, A. 2020. Studi eksplorasi Dampak WFH Terhadap Kinerja Guru. Journal of Education, Psychology and Counseling, 21, 92–100. Putria, H. 2020. Analisis Proses Pembelajaran Dalam Jaringan DARING Masa Pandemi COVID-19 pada Guru Sekolah Dasar. Jurnal BASICEDU, 44, 861–872. Rigianti, H. 2020. Kendala Pembelajaran Daring Guru Sekolah Dasar Di Kabupaten Banjarnegara. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Ke SD-An, 72, 1–9. Rizki Tiara, D. 2020. Mengukur Kesiapan Guru Sebagai Dasar Pembelajaran Daring Di Lembaga PAUD. Jurnal Golden Age, 402, 362–368. Robandi, D., & Mudjiran, M. 2020. Dampak Pembelajaran Dari Masa Pandemi Covid-19 terhadap Motivasi Belajar Siswa SMP di Kota Bukittinggi. Jurnal Pendidikan Tambusai, 43, 3498–3502. Sari, W., Rifki, A. M., & Karmila, M. 2020. Pembelajaran Jarak Jauh Pada Masa Darurat Covid 19. Jurnal MAPPESONA, 1, 12. Setiawan, W. & D. Y. 2020. Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap Kegiatan Pembelajaran Online di STMIK Komputama Majenang. Teknologi Dan Bisnis, 22, 16–25. Setyosari, P. 2017. Menciptakan Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas. JINOTEP, 11, 20–30. Siahaan, M. 2020. Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Dunia Pendidikan. Jurnal Kajian Ilmiah, 11, 73–80. Sudrajat, J. 2020. Kompetensi Guru Di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Riset Ekonomi Dan Bisnis, 132, 100. Sugiyono. 2017. Statistika untuk Penelitian. Alfabeta. Sugiyono. 2018. Statistika untuk Penelitian. Alfabeta. Taradisa, N. 2020. Kendala Yang Dihadapi Guru Mengajar Daring Pada Masa Pandemi COvid 19 MIN 5 Banda Aceh. UIN Ar-Raniry Banda Aceh, 11, 23–33. Wahyono, P. 2020. Guru profesional di masa pandemi COVID-19 Review implementasi, tantangan, dan solusi pembelajaran daring. Jurnal Pendidikan Profesi Guru, 11, 51–65. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha, Vol. 9, No. 1, Tahun 2021, pp. 23-31 31 A. Sintya Inneke Putri/Kemampuan Guru PAUD dalam Mengelola Pembelajaran pada Masa Pandemi Covid-19 Wahyono, P., Husamah, H., & Budi, A. S. 2020. Guru profesional di masa pandemi COVID-19 Review implementasi, tantangan, dan solusi pembelajaran daring. Jurnal Pendidikan Profesi Guru, 11, 51–65. Wijayanti, R. M., & Fauziah, P. Y. 2020. Perspektif dan Peran Orangtua dalam Program PJJ Masa Pandemi Covid-19 di PAUD. Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 52, 1304–1312. Yatim, R. 2001. Metodologi Penelitian Pendidikan. SIC. Yulianingsih, W., Suhanadji, S., Nugroho, R., & Mustakim, M. 2020. Keterlibatan Orangtua dalam Pendampingan Belajar Anak selama Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 52, 1138–1150. Yulistia, A. 2021. LMS VCLASS Unila Solusi untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar dalam Pembelajaran Daring di Masa Pandemi. Institutional Respository, 11, 153–159. ... Pendidikan anak usia dini merupakan dasar untuk pembentukan kepribadian dengan memegang pranan penting dan akan menentukan perkembangan anak pada masa yang akan datang Hewi & Saleh, 2020;Wijayanti & Fauziah, 2020;Yuniarni, 2016. Untuk memaksimalkan tahap perkembangan anak maka dibentuklah instansi Pendidikan Anak Usia Dini PAUD sebagai upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut Latief, 2020;Putri, 2021. ...... Gangguan tersebut dapat berupa kesulitan mendengarkan; berpikir; berbicara; membaca; menulis; mengeja dan berhitung. Batasan tersebut mencakup kondisi seperti gangguan perseptual; luka pada otak; disleksia dan afasia perkembangan Latief, 2020;Putri, 2021. Sejalan dengan hal tersebut guru dituntut untuk kreatif dalam melakukan kegiatan belajar-mengajar, bukan hanya sekedar pembelajaran yang biasa-biasa saja, guru harus dapat melakukan pembelajaran remedial menulis anak untuk membantu mengembangkan kemampuan menulis awal tersebut Fitriani & Adawiyah, 2018;Mulyati, 2019. ...Komang Inten SanjiwaniDidith Pramunditya AmbaraPenelitian ini bertujuan untuk menggali dan mendeskripsikan kesulitan yang dihadapi oleh KAS, KA dan AAL pada saat menulis awal. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus yang mengutamakan pengumpulan data dengan observasi dan wawancara dan dokumentasi. Subjek yang dipilih sebanyak tiga orang melalui pengamatan dan observasi dengan kriteria 1 Anak kelompok B yang berusia 6 tahun , 2 mengalami kesulitan dalam menulis awal 3 mengalami keterlambatan perkembangan motorik, serta 3 orang tua siswa, guru serta kepala sekolah yang diwawancarai. Dari hasil penelitian, menunjukan bahwa KAS, KA dan AAL mengalami kesulitan menulis awal berupa kesulitan menyalin, menebalkan, menjiplak dan melengkapi huruf, kata, angka, gambar atau simbol; kesulitan memahami perintah; mewarnai dan mengungkapkan kesulitan-kesulitan yang dihadapi pada saat menulis. Kesulitan tersebut disebabkan kaena belum berkembangnya motorik halus dengan optimal. Hal tersebut mengakibatkan kemampuan kognitf, bahasa, sosial & emosional dan psikomotoriknya belum berkembang dengan optimal. Bentuk latihan yang telah diberikan oleh guru untuk mengembangkan kemampuan menulis awal KAS, KA dan AAL, seperti memegang secara langsung tangan KAS, KA dan AAL, aktivitas menggunakan papan tulis; pemberian tugas tambahan untuk dikerjakan di rumah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut guru dapat merancang program khusus dan melakukan pembelajaran remediadi bagi anak yang belum mencapai ketuntasan belajar.... Pada saat ini Pandemi covid-19 yang telah terjadi di seluruh belahan dunia membawa dampak yang cukup serius, salah satunya bagi Indonesia Putri, 2021. Dampak dari pandemi ini secara umum telah menghambat laju pertumbuhan dan kemajuan dari berbagai bidang kehidupan. ...Siti Chusnul Chotimah Harun HarunPenggunaan gadget yang berlebihan pada anak harus dihindari agar perkembangan mereka tidak terganggu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mitigasi resiko peggunaan gaget melalui pendampingan orang tua pada masa pandemic covid-19. Merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak rentang usia 4-6 tahun yang ditentukan dengan teknik purposive random sampling. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara. Data kualitatif yang dikumpulkan selanjutnya dianalisis dengan teknik triangulasi data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mitigasi resiko penggunaan gadget pada anak pada masa pendemi covid-19 dapat diupayakan melalui pendampingan orang tua. Adapun strategi yang digunakan orang tua adalah pengelolaan waktu penggunaan gadget, penggunaan aplikasi google family link, mendampingi anak saat menggunakan gadget, mengaktifkan restricted mode, pemberian sanksi dan komunikasi interpersonal. Dengan menggunakan strategi tersebut terbukti mampu mengurangi resiko dan dampak buruk penggunaan gadget pada anak. Penelitian ini diharapkan mampu mengeksplorasi mitigasi resiko gadget melalui pendampingan orang tua pada masa pandemi Covid-19 sehingga penelitian ini mampu berkontribusi terhadap penelitian selanjutnyaImron FauziPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui desain inovasi menggunakan aplikasi Kahoot, penerapan aplikasi Kahoot dan juga hambatan hambatan yang di alami dalam evaluasi menggunakan aplikasi Kahoot. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif Studi kasus. Penelitian ini dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri 2 Probolinggo yang terletak di Jalan Raya Karanggeger Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo. Pengumpulan datanya melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis yang digunakan kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menjelaskan desain inovasi evaluasi pembelajaran SKI terbagi menjadi tiga tahap yaitu pengembangan indikator dan kisi kisi soal-soal dilihat dari KD materi terlebih dahulu, selanjutnya setelah selesai menjadi soal tinggal tahap memasukkan soal kedalam aplikasi Kahoot. Penerapan evaluasi pembelajaran dilakukan dengan 3 langkah yaitu kegiatan pembuka dibuka dengan salam dan doa bersama, kemudian kegiatan inti mulai melakukan evaluasi pembelajaran menggunakan aplikasi Kahoot, dan ditutup dengan doa bersama pada kegiatan penutup. Hambatan evaluasi pembelajaran terdiri dari 4 hambatan yaitu hambatan yang dialami oleh guru berupa membutuhkan waktu lama dalam pembuatan soal dan banyak guru yang tidak bisa mengoprasikan aplikasi, hambatan yang dialami oleh siswa seringnya siswa lupa membawa handphone, hambatan dalam sarana dan prasarana yaitu kurangnya fasilitas di beberapa kelas dan yang terakhir hambatan dalam jaringan yaitu jaringan sering KurniasihAnak usia dini membutuhkan lingkungan sekolah untuk mengembangkan kemampuan membaca permulaan. Peran pendidik sangat memengaruhi kemampuan membaca anak sehingga perlu meningkatkan kompetensi pendidik. Kompetensi pendidik dalam merancang media pembelajaran harus disesuaikan dengan kemajuan teknologi dan kondisi di sekolah. Media pembelajaran saat pandemik mewajibkan pendidik agar tetap membuat media pembelajaran yang inovatif guna dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak. Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan kemampuan membaca anak melalui media video, dan menggambarkan faktor pendukung dan penghambat kegiatan pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan membaca permulaan anak. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif, berlokasikan di kelompok B TK Insan Cemerlang Lampung. Sumber data yang digunakan yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk menguji keabsahan data digunakan triangulasi, dalam menganalisis data menggunakan reduksi data, penyajian data penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan membaca anak masuk dalam kategori berkembang sesuai harapan dan berkembang sangat baik. Kompetensi pendidik sangat memiliki peran dalam membuat media pembelajaran. Pendidik membuat video menarik yang membuat peserta didik senang untuk melihat video saat pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Sedangkan faktor penghambat yaitu kurangnya kerjasama antara orangtua peserta didik, kadang orangtua tidak mengikut sertakan peserta didik dalam pembelajaran. Implikasi penelitian ini yaitu pembelajaran Inovatif Dengan Media Video Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan. Kata Kunci Pembelajaran; Inovasi; Video; Anak Usia Dini; Membaca Anak usia dini membutuhkan lingkungan sekolah untuk mengembangkan kemampuan membaca permulaan. Peran pendidik sangat memengaruhi kemampuan membaca anak sehingga perlu meningkatkan kompetensi pendidik. Kompetensi pendidik dalam merancang media pembelajaran harus disesuaikan dengan kemajuan teknologi dan kondisi di sekolah. Media pembelajaran saat pandemik mewajibkan pendidik agar tetap membuat media pembelajaran yang inovatif guna dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak. Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan kemampuan membaca anak melalui media video, dan menggambarkan faktor pendukung dan penghambat kegiatan pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan membaca permulaan anak. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif, berlokasikan di kelompok B TK Insan Cemerlang Lampung. Sumber data yang digunakan yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk menguji keabsahan data digunakan triangulasi, dalam menganalisis data menggunakan reduksi data, penyajian data penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan membaca anak masuk dalam kategori berkembang sesuai harapan dan berkembang sangat baik. Kompetensi pendidik sangat memiliki peran dalam membuat media pembelajaran. Pendidik membuat video menarik yang membuat peserta didik senang untuk melihat video saat pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Sedangkan faktor penghambat yaitu kurangnya kerjasama antara orangtua peserta didik, kadang orangtua tidak mengikut sertakan peserta didik dalam pembelajaran. Implikasi penelitian ini yaitu pembelajaran Inovatif Dengan Media Video Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan. Kata Kunci Pembelajaran; Inovasi; Video; Anak Usia Dini; MembacaReview literatur atau literatur review atau tinjauan pustaka merupakan salah satu bagian dari laporan penelitian skripsi, tesis dan disertasi bahkan juga disajikan pada penulisan karya tulis ilmiah maupun laporan akademik lainnya. Fokus kajian pada Bab 6 adalah literatur review dan hipotesis penelitian. Literatur review digunakan untuk memahami secara meluas secara teoritis, konsep, implementasi atau terapan dari suatu topik penelitian baru, trend topik penelitian, dan state-of-the-art. Sedangkan hipotesis penelitian dipahami sebagai proposisi yang menyatakan beberapa fakta terdapat hubungan tertentu. Era sekarang, review literatur dimudahkan dengan penggunaan peran teknologi dan sumber yang tersedia lebih luas dibandingkan kondisi dahulu terbatas pada sumber rujukan dan untuk mendapatkan informasi berkumpul disalah satu tempat yaitu perpustakaan sebagai gudang ilmu. Namun perubahan telah terjadi, semua dapat dilakukan secara cepat dengan peran Mia WijayantiPuji Yanti FauziahProgram Pembelajaran Jarak Jauh PJJ dilakukan untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19. Tujuan penelitian untuk mengetahui program PJJ dari perspektif orangtua dan peran orangtua di dalamnya. Metode penelitian yang digunakan adalah survei deskriptif, data diperoleh melalui angket terbuka dan tertutup, subjek dari penelitian ini adalah orangtua yang memiliki anak berusia 3-6 tahun. Hasil penelitian mengungkapkan program PJJ dari perspektif orangtua dan peran orangtua dalamnya. Adapun peran orangtua berdasarkan hasil penelitian yakni; pengganti guru di sekolah edukator, memberikan fasilitas yang mendukung dan memberi motivasi belajar. Penelitian juga mengungkapkan kelebihan dan kekurangan dalam PJJ, dari program ini orangtua merasa lebih erat hubungannya dengan anak, namun ada kesulitan yang dirasakan orangtua pada program PJJ, yakni; sinyal, pekerjaan, waktu untuk menemani anak belajar, metode pembelajaran, fokus anak untuk belajar, bahan-bahan yang sulit dicari, pengumpulan tugas dalam bentuk video, orangtua kurang faham IT, mengatur emosi anak ketika belajar, finansial, anak hanya nurut kepada guru. Aruming TiasC. Asri BudiningsihPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan pembelajaran e-learning pada guru PAUD selama pandemic Covid-19. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel yang digunakan pada penelitian berjumlah 40 orang guru PAUD. Penelitian ini dilakukan selama 5 minggu. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan pretest, posttest dan angket. Teknik analisis data menggunakan uji Paired T test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran E-Learning yang di lakukan oleh guru PAUD selama pandemic Covid-19 tidak efektif karena banyaknya guru mengalami kendala dalam segi pelaksanaan dan segi Anum HarahapDimyati Dimyati Edi PurwantaSalah satu kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran adalah dengan menerapkan sistem pembelajaran yang tepat, akan tetapi di masa pandemic covid-19 memiliki problematika yang dihadapi guru dan orangtua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui problematika pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini PAUD yang dihadapi guru dan orangtua masa pandemi covid 19. Menggunakan Jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan google form, untuk analisis data menggunakan trianggulasi metode, antar peneliti, sumber data dan teori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat problematika dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu dalam jaringan Daring dan luar jaringan Luring. Sarana dan prasarana, pembagiann waktu dan penguasaan aplikasi menjadi problem utama dalam pelaksanaan pembelajaran pada PAUDMaria Kristina OtaAna Maria Gadi DjouFilzah Farid NumbaThe pandemic of covid 19 had big effects in educational field. The transition of learning process from face to face into online had many obstacles. Teachers, students and parents had their own problems to face it. Parents had to provide facilities to their child during online learning process but their economic factors were inadequate, such as buying android phone or data package. There were parents and teachers were not able to use the technology effectively and efficiently. It can be effect to the students. Students will left behind the materials and the assignments had given by their teachers. Door to door was an approach offered to avoid or to minimize that problems. The aim of that approach was teachers could share the materials, the assignment and guiding their students directly. Learning guidance could be the materials which were not understood and teaching them how to use android phone to access the materials shared through online learning. In order that, door to door approach which had implemented besides helped students to understand more the materials but also the students got learning guidance effectively about the way to utilize the learning technology. It was about the materials were shared online. In this case, teacher should actively guiding their students to use the technology in better way. Furthermore, the teacher will adding new knowledge, so they do not seems out of touch of information and blinded PutriaLuthfi Hamdani Maula Din Azwar UswatunPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses pembelajaran dalam jaringan daring, faktor-faktor pendukung serta faktor-faktor penghambat guru dalam melaksanakan pembelajaran daring di masa pandemi covid-19. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Baros Kencana CBM Kota Sukabumi yang terhitung pada bulan April hingga Juli. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian metode kualitatif deskriptif. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah guru sekolah dasar di SDN Baros Kencana CBM. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket terbuka, wawancara semi terstruktur, dokumentasi dan catatan lapangan. Hasil dari penelitian ini adalah pandemi covid-19 membawa dampak yang sangat besar terhadap proses pembelajaran, pembelajaran yang biasanya dilaksanakan secara langsung kini dialihkan menjadi pembelajaran daring. Peserta didik merasa jenuh dan bosan selama melaksanakan pembelajaran. Pembelajaran daring yang dilakukan untuk anak usia sekolah dasar dirasa kurang efektif. Ada beberapa faktor pendukung guru dalam proses pembelajaran daring yaitu ketersediannya handphone, kuota dan jaringan internet yang stabil. Selain adanya faktor yang mendukung dalam pembelajaran daring terdapat juga beberapa faktor penghambat guru dalam pembelajaran daring. Faktor penghambat tersebut diantaranya adalah belum semua peserta didik memiliki handphone dan masih banyak orang tua sibuk Ayu NengrumNajamuddin PettasolongMuhammad NurimanArtikel ini mengkaji tentang kelebihan dan kekurangan pembelajaran luring dan daring dalam pencapaian kompetensi dasar kurikulum bahasa Arab di Madrasah Ibtidaiyah 2 Kabupaten Gorontalo. Tujuan dari artikel ini adalah untuk mengetahui terkait apa saja yang menjadi kelebihan maupun kekurangan pada proses pembelajaran luring maupun daring. Seperti yang kita ketahui bahwa, ada dua sistem pembelajaran yang diterapkan saat ini yaitu sistem daring dalam jaringan dan sistem luring luar jaringan. Tentu, kedua sistem pembelajaran ini, memiliki letak persamaan maupun berbedaan, dan juga letak kelebihan dan kelemahan baik dalam proses pembelajaran, maupun keefektifan yang akan dicapai, tentu hal ini juga akan berpengaruh pada pencapaian kompetensi dasar yang diterapkan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif berdasarkan fakta lapangan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pembelajaran luring maupun daring dalam pencapaian kompetensi dasar kurikulum bahasa Arab. Hasil kajian dan pembahasan menunjukkan bahwa terdapat data yang diperoleh dilapangan bahwa pembelajaran luring maupun daring terdapat kelebihan dan kekurangan baik dari segi, metode, media, maupun proses pembelajarannya. Dan berkenaan dengan hal itu, proses pembelajaran luring maupun daring keduanya tidak menjamin kompetensi dasar dalam kurikulum, dapat sepenuhnya tercapai dengan Kunci Luring dan Daring, Kompetensi Dasar, Kurikulum Bahasa Arab Jajat Sudrajatp>This paper discusses the competence of teachers during the Pandemic COVID 19. Various policies and the implementation of health protocols were carried out to break the chain of distribution of Covid-19, impacting on teachers who are required to teach online. Using a qualitative approach, a descriptive analytical method, it was found that teacher competencies related to literacy and science and technology mastery competencies, class management skills competencies and communication and social competencies, were not optimal. Development of these competencies is needed so that it will minimize the problems that exist in online learning, so that the learning process can run better.

Homepage/ EDUKASI Bupati Zahir : Pendidikan Paud Pondasi Masa Depan Bangsa. Ikuti Kami; (guru) yang telah diajarikan tentang metode pembelajaran berkualitas. “Dengan proses belajar yang menyenangkan bagi para peserta didik anak usia dini, seperti telah dilatih bernyanyi, membuat permainan untuk kelas yang jenuh, dan memahi psikogis

Jakarta, 14 Juni, 2012 - Sekitar 20-an anak usia 4-5 tahun bernyanyi dengan antusias di depan sebuah bangunan kecil berwarna-warni. Keriangan ini tertangkap pula di wajah para orangtua yang mengantar mereka. Demikian suasana di pendidikan anak usia dini PAUD Mekar Melati, Sukabumi. Anak-anak PAUD Mekar Melati beruntung karena telah mendapatkan layanan penting yang amenentukan masa depan mereka kelak. Lewat stimulasi yang tepat, seperti bermain dan bernyanyi, kemampuan berpikir, motorik, dan sosialisasi anak menjadi lebih berkembang. Menurut pengamatan Henhen, seorang fasilitator, guru-guru SD mulai menyadari perbedaan yang dibawa oleh PAUD. PAUD sekarang juga mulai berkoordinasi dengan Posyandu, agar anak dan orangtuanya dilayani oleh kader, petugas kesehatan dan bidan. “Dengan adanya layanan PAUD yang terintegrasi dengan posyandu, kasus gizi buruk telah menurun, “ ujar Ujam, Kepala Dinas Kesehatan Sukabumi. Di Indonesia, ragam layanan PAUD meliputi Tempat Penitipan Anak, Kelompok Belajar, Pos PAUD yang terintegrasi dengan Posyandu, Bina Keluarga Balita, Taman Pendidikan Quran, hingga Taman Kanak-Kanak/Raudhatul Athfal dan dirancang sesuai dengan usia dan tahap perkembangan anak. Saat ini sebagian besar layanan PAUD masih berdiri sendiri-sendiri. Misalnya, TK atau Kelompok Bermain belum terintegrasi dengan program BKB dan Posyandu. Pada acara Dialog PAUD Nasional bulan Januari 2012 lalu, pemerintah sepakat mengembangkan sebuah sistem layanan PAUD nasional yang terpadu. Menurut pakar dan praktisi nasional PAUD, Professor Anna Alisjahbana yang merintis Taman Posyandu sejak tahun 2000, “Konsep Posyandu bertujuan untuk mengurangi kesenjangan perkembangan anak dalam hal kesehatan dan psikososial. Ke depannya diharapkan pemenuhan kebutuhan tumbuh kembang anak 0-6 tahun akan diperoleh di satu tempat, atau di beberapa lokasi namun terintegrasi.” Dengan pola integratif ini, Direktorat Pembinaan PAUD Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yang dibentuk sejak tahun 2001, menargetkan 75 persen anak usia dini akan terlayani pada tahun 2015. Persoalan Akses, Kualitas dan Persepsi Masyarakat Pemerintah terus mengupayakan layanan PAUD yang terjangkau dan berkualitas terutama bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu. Saat ini, dari 32,4 juta anak Indonesia usia 0-6 tahun, masih kurang dari setengahnya terlayani. Sedangkan dari yang belum terlayani, sebagian besar berasal dari kelompok usia di bawah 3 tahun dan tersebar di daerah pedesaan. Tantangan pemerintah ke depan adalah bagaimana memastikan kelompok ini pun terlayani. Blue Print Rancangan Besar Program PAUD hingga 2025 yang di rilis oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2011, menyebutkan rendahnya kualitas dan kompetensi tenaga pendidik PAUD. Lebih dari 60% tenaga pendidik PAUD di Indonesia masih berijasah SMA atau dibawah D2. Untuk mengatasi hal ini pemerintah secara bertahap merencanakan peningkatan mutu pendidik PAUD melalui berbagai program beasiswa pendidikan, pelatihan dan pemagangan – yang membutuhkan dana tidak sedikit. Selain itu, banyak yang belum memahami pentingnya PAUD. Sebagian menganggap PAUD sebagai tempat bermain dan bernyanyi saja, sementara orangtua biasanya ingin anaknya pintar dengan cara cepat, misalnya mampu menghitung, membaca dan menulis sehingga lulus ujian masuk SD. Orangtua baru mendaftarkan anaknya ke TK saat anak menjelang umur 5 tahun. Padahal dalam rentang usia 3-6 tahun, bermain adalah cara belajar yang paling efektif untuk menstimulasi perkembangan bahasa, motorik, sosio-emosional, kognitif serta keterampilan komunikasi anak. Program Pendidikan dan Pengembangan Anak Usia Dini PPAUD Salah satu inisiatif pemerintah bagi perkembangan anak usia dini adalah Program Pendidikan dan Pengembangan Anak Usia Dini. Melalui kerjasama dengan Bank Dunia dan Pemerintah Kerajaan Belanda, program ini membantu memberikan layanan PAUD bagi masyarakat miskin sejak tahun 2006. Ditargetkan pada tahun 2013, PPAUD mampu menjangkau anak di desa, di 50 kabupaten. Program ini mengadopsi konsep pembangunan berbasis masyarakat agar sepenuhnya menjadi milik masyarakat dan berkesinambungan. Sebagai contoh, masyarakat memilih sendiri warganya untuk dilatih menjadi tenaga pendidik. Saat ini, tenaga pendidik telah menerima pelatihan dan pembinaan untuk menjaga mutu layanan. Sebuah Standar Nasional PAUD juga telah diterbitkan sebagai acuan bagi para penyedia dan pengelola dalam meningkatkan mutu layanan PAUD mereka. Program ini juga memberikan layanan pemeriksaan kesehatan, pemberian makanan tambahan, vitamin, pembiasaan hidup bersih sehat, serta pendidikan berbasis keluarga. Program selalu berupaya meningkatkan pemahaman dan peran serta orangtua, masyarakat, dan pemerintah daerah serta mengembangkan layanan bagi anak di bawah 3 tahun beserta orangtuanya. Sejak awal, program ini juga mensyaratkan komitmen dari Pemerintah Daerah untuk menjaga keberlangsungan layanan setelah program berakhir.
inidan pencegahannya untuk di masa depan terhadap anak-anak. Selanjutnya guru dan Ke 11 guru PAUD tersebut juga menjelaskan bahwa mereka telah . AKSARA: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal 135 AKSARA: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal P-ISSN 2407-8018 E-ISSN 2721-7310 DOI prefix 10.37905 Volume 08, (1), January 2022

p> Early childhood education for children of pre-school age 3-6 years is important, because at this age is a period of forming the foundations of the human personality, the ability to think, intelligence, skills and self-reliance and social skills in accordance with the mandate education law. Basically the child's world is a world of fundamental human progress toward a more perfect human adult. It has been realized that the generation is the next generation that needs to be nurtured from an early age, thus fostering early is the responsibility of families, neighborhoods and communities. Thus fostering pre-school age children, especially the role of the family is crucial development. Early childhood is the golden period golden age for the development of the child to the educational process. This period is the years of valuable for a child to recognize different kinds of facts on the environment as a stimulus to the development of personality, psychomotor, cognitive and it for early childhood education in the form of stimuli stimulation from the immediate environment is indispensable for optimizing the child's ability. tTabel 3,17. Sehingga, disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan kompetensi kepribadian dan motivasi mengajar terhadap kinerja guru PAUD. Implikasi dari penelitian ini yaitu hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai refrensi terkait dengan hubungan antara kompetensi kepribadian dan motivasi mengajar guru PAUD terhadap kinerja RahmahRaihanah Raihanahem>This study aims to analyze how early childhood education is implemented at Ceria PAUD and Sekar Bangsa PAUD. The research method used is a qualitative method and data collection techniques using observation, interviews and documentation. The data that has been collected is then analyzed using the Miles and Hubberman model which consists of data reduction, data display and data verification. The results of the study showed that Sekar Bangsa PAUD in its learning activities was interspersed with Al-Qur'an reading and writing materials and circumcision dhuha prayers. PAUD Sekar Bangsa integrates reading and writing the Koran and circumcision prayers as additional material, while PAUD Ceria is more flexible in preparing material. These different approaches can affect the effectiveness of learning. From a sociological point of view, the differences between the two can also be seen from the cultural and religious background of the community where both are located. The use of the classical method is used by both of them when teaching students who are in the beginner class, namely children aged 2-4 years. Meanwhile, they use the center method to teach children who are already in small A class and large A class. Consideration of the center method used because of the level of child development. Other methods that are often used are singing, telling stories, interpersonal methods. This research contributes to studying the variety of learning in various PAUD so that it can provide new information to education activists at the PAUD level. Ttabel = 2,093 menunjukkan media Labaca Halfik efektif meningkatakan kemampuan membaca. Uji normalisasi peningkatan kemampuan membaca antara pretest dan posttest dengan nilai N-gain 0,81 menunjukkan adanya peningkatan tinggi. Media buku LaBaCa HalFik menjadikan pembelajaran membaca lebih sistematis dan terkontrol. Guru maupun orangtua di rumah dapat melakukan control dan mengetahui sejauh mana perkembangan kemampuan membaca. Pembelajaran dengan media buku LaBaCa Halfik menjadikan pembelajaran lebih menyenangkan dan melatih anak untuk mengembangkan kedisiplinan, kepercayaan diri dan kemandirian belajarResearchGate has not been able to resolve any references for this publication.

administratifpara guru PAUD sudah siap melaksanakan Kurikulum 2013 di PAUD. Namun, secara praktis para guru masih mengalami kesulitan. Kesulitan tersebut terkait dengan penerapan pendekatan saintifik dan perkembangan masa depan. Titik berat Kurikulum 2013 adalah bertujuan agar peserta didik atau siswa memiliki kemampuan yang Infeksi Covid-19 dinyatakan sebagai pandemi yang menyebar ke seluruh belahan dunia. Infeksi coronavirus jenis baru yang misterius dan sangat infeksius. Penyebaran yang begitu cepat sehingga dibutuhka cara-cara terbaik yang efektif untuk mencegah pemularannya. Metode yang paling baik untuk memutus rantai penularan adalah dengan menjaga jarak fisik physical distancing dan menjaga jarak sosial social distancing selama vaksin belum ditemukan. Tulisan ini membahas tentang dampak pandemi terhadap dunia pendidikan khususnya Pendidikan Anak Usia Dunia PAUD dan mencoba menguraikan tentang proses pembelajaran baru dengan sistem belajar jarak jauh agar sistem pendidikan dan pembelajaran tetap berlangsung dengan baik. Abstract Covid-19 infection is stated as a pandemic that spreads to all parts of the world. A new, mysterious and highly infectious type of coronavirus infection. The spread is so fast that the best effective ways to prevent transmission are needed. The best methods for breaking the chain of transmission are by maintaining physical distancing and maintaining social distancing as long as the vaccine has not been found. This paper discusses the impact of a pandemic on the world of education, especially World Age Education PAUD and tries to describe the new learning process with distance learning systems so that the education and learning system continues to run well. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Indonesian Journal of Early Childhood Jurnal Dunia Anak Usia Dini Volume 2 Nomor 2 Juli 2020 e-ISSN 2655-6561 Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini PAUD Dimasa Pandemi Covid-19 Cipta Pramana  Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Jakarta Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Semarang, Indonesia DOI Riwayat Artikel Diterima 15/7/2020 Disetujui 10/8/2020 Dipublikasikan 31/7/2020 Infeksi Covid-19 dinyatakan sebagai pandemi yang menyebar ke seluruh belahan dunia. Infeksi coronavirus jenis baru yang misterius dan sangat infeksius. Penyebaran yang begitu cepat sehingga dibutuhka cara-cara terbaik yang efektif untuk mencegah pemularannya. Metode yang paling baik untuk memutus rantai penularan adalah dengan menjaga jarak fisik physical distancing dan menjaga jarak sosial social distancing selama vaksin belum ditemukan. Tulisan ini membahas tentang dampak pandemi terhadap dunia pendidikan khususnya Pendidikan Anak Usia Dunia PAUD dan mencoba menguraikan tentang proses pembelajaran baru dengan sistem belajar jarak jauh agar sistem pendidikan dan pembelajaran tetap berlangsung dengan baik. Kata Kunci covid-19; pendidikan anak usia dini; belajar jarak jauh Keywords covid-19; early childhood education; long distance learning Covid-19 infection is stated as a pandemic that spreads to all parts of the world. A new, mysterious and highly infectious type of coronavirus infection. The spread is so fast that the best effective ways to prevent transmission are needed. The best methods for breaking the chain of transmission are by maintaining physical distancing and maintaining social distancing as long as the vaccine has not been found. This paper discusses the impact of a pandemic on the world of education, especially World Age Education PAUD and tries to describe the new learning process with distance learning systems so that the education and learning system continues to run well. Indonesian Journal of Early Childhood Jurnal Dunia Anak Usia Dini is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike International License. © 2020 Indonesian Journal of Early Childhood Jurnal Dunia Anak Usia Dini  Corresponding author Cipta Pramana Address Pasca Sarjana Universitas Negeri Semarang Email pramanacipta e-ISSN 2655-6561 p-ISSN 2655-657x Indonesian Journal of Early Childhood Jurnal Dunia Anak Usia Dini Volume 2 Nomor 2 Juli 2020 e-ISSN 2655-6561 CIPTA PRAMANA. IJEC. VOL. 2 NO. 2. 2020 PENDAHULUAN Penyakit Coronavirus 2019 atau sering dikenal dengan COVID 19, merupakan penyakit baru yang misterius berawal dari Wuhan, Cina Zhang Y, Jiang B, Yuan J, Tao Y 2020. Awalnya penyakit ini hanya dianggap sebagai pneumonia yang etiologinya belum dengan perkembangan teknologi,penyebab penyakitini diumumkan oleh Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok CDC Cina pada 08 Januari 2020, sebagai virus corona baru dan belum pernah ada sebelumnya Li Q, Guan X, Wu P, Wang X 2020. Seiring bertambahnya hari, perkembangan virusinisemakin meluas,bahkan pada tanggal31Januari2020,Organisasi Kesehatan Dunia WHO mengumumkan bahwa COVID-19 merupakan suatu keadaan darurat bagi kesehatan masyarakat dan menjadi suatu perhatian internasional yang memiliki risiko tinggi. Kemudian WHO pada tanggal 11 Maret 2020 mengumumkan bahwa COVID-19 sudah menjadi pandemik Li Q, Guan X, Wu P, Wang X 2020 dan World Health Organization 2005. Mengingat penyebaran virus ini begitu cepatnya, sedangkan vaksin belum juga ditemukan maka satu-satunya upaya agar virus tidak menyebar semakin luas dan penderita tidak semakin banyak adalah upaya preventif atau pencegahan. Salah satu car pencegahan yang efektf adalah menjaga jarak fisik physical distancing dan jaga jarak sosial social distancing Reluga 2010. Pandemi COVID-19 telah merubah tatanan dunia dan memberikan dampak dan perubahan yang luar biasa dari segala bidang, baik kesehatan, ekonomi, sosial-budaya, juga pendidikan. Dengan belum ditemukan vaksin pencegah infeksi COVID-19 maka diperlukan tindakan dan kebijaksanaan oleh pemerintah dan masyarakat untuk menyesuaikan dampak dari pandemi tersebut dengan langkah-langkah mengambil jarak fisik maupun jarak sosial Reluga 2010 dan Reimers 2020. Dampak pandemi juga berpengaruh ke dunia pendidikan di Indonesia. Untuk mencegah penularan COVID-19 maka Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mendikbud Nadiem Anwar Makarim menerbitkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Coronavirus Disease Covid-19. Salah satu pokok penting adalah terkait belajar dari rumah. Adapun aktivitas dan tugas pembelajaran dapat bervariasi antar siswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk dalam hal kesenjangan akses/fasilitas belajar di rumah SE Mendikbud NO 4 Tahun 2020 2020. Indonesian Journal of Early Childhood Jurnal Dunia Anak Usia Dini Volume 2 Nomor 2 Juli 2020 e-ISSN 2655-6561 CIPTA PRAMANA. IJEC. VOL. 2 NO. 2. 2020 Pendidikan Anak Sekolah Usia Dini PAUD juga harus menyesuaikan dirinya dalam menghadapi perubahan tatanan dalam proses belajar mengajar. Yang sebelumnya anatar guru dan murid bisa kontak langsung dan berinteraksi, sekarang harus melakukan proses belajar jarak jauh dengan menggunakan fasilitas teknologi informasi yang tersedia. Ini merupakan tantangan baru baik bagi guru PAUD maupun bagi siswa dalam hal ini orang tua siswa agar proses pendidikan tetap berjalan sesuai dengan kurikulum dan tujuan dari pendidikan. PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Anak usia dini merupakan individu yang sedang mengalami proses tumbuh kembang yang sangat mendasar bagi kelanjutan kehidupan di kemudian hari. Pada tahapan usia dini, anak akan mengalami perkembangan dan pertumbuhan fisik serta mental yang cukup banyak. Pada usia ini pula anak akan merespons serta mengolah berbagai hal yang diterimanya dengan cepat. Pentingnya pendidikan di usia dini adalah untuk membekali sedini mungkin pendidikan berkarakter agar dalam perjalanan usianya akan dapat menjalani pendidikan selanjutnya dengan baik. Bukan hanya soal keilmuan tetapi tentang sopan-santun, latihan kedisiplinan, interaksi sosial, mengenal ilmu keagamaan, mengenal budaya hidup sehat dan lain-lain. Oleh karena itu berbagai hal yang diterima oleh anak pada usia dini akan menjadi fondasi dasar yang sangat bermanfaat bagi kehidupannya kelak. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pada bagian ketujuh pasal 28 mengatur tentang Pendidikan anak usia dini Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 2003. 1. Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar. 2. Pendidikan anak usia dini dapat doeselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, non formal, dan/atau informal. 3. Pendidikan anak usia dini pada jalur formal berbentuk taman kanak-kanak TK, raudatul athfal RA atau bentuk lain yang sederajad. 4. Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal berbentuk kelompokbermain KB, taman penitipan anak TPA, atau bentuk lain yang sederajat. 5. Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikankeluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan. 6. Ketentuan mengenai pendidikan anak usia dini sebagaimana dimaksud pada Indonesian Journal of Early Childhood Jurnal Dunia Anak Usia Dini Volume 2 Nomor 2 Juli 2020 e-ISSN 2655-6561 CIPTA PRAMANA. IJEC. VOL. 2 NO. 2. 2020 ayat 1, ayat 2, ayat 3, dan ayat 4 diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah. Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. PERAN KELUARGA DALAM PENDIDIKAN USIA DINI Abdullah 2003 Pendidikan anak usia dini justru dimulai dari keluarga di rumah yang merupakan lembaga pendidikan utama. Kebutuhan baik biologis, psikologis, kesehatan dan kebahagiaan akan senantiasa disediakan dalam keluarga di rumah termasuk dalam perawatan dan pendidikan. Keluarga diharapkan mampu melahirkan generasi yang dapat tumbuh menjadi pribadi yang berkualitas, serta mampu menyesuikan diri di tengah kehidupan masyarakat yang majemuk dan penuh tantangan dalam hidup. Sekaligus dapat menerima dan mewarisi nilai-nilai budaya luhur warisan nenek moyang yang adi luhung. Menurut Selo Soemarjan, keluarga adalah sebagai kelompok inti, sebab keluarga adalah masyarakat pendidikan pertama dan bersifat alamiah. Dalam keluarga, anak dipersiapkan untuk menjalani tingkatan-tingkatan perkembangannya sebagai bekal ketika memasuki dunia orang dewasa, bahasa, adat istiadat dan seluruh isi kebudayaan, seharusnya menjadi tugas yang dikerjakan keluarga dan masyarakat di dalam mempertahankan kehidupan oleh keluarga. MASALAH-MASALAH YANG DIHADAPI PADA PROSES BELAJAR DI RUMAH a. Masalah bagi anak dan orang tua Hendy 2020 Dengan kebijaksanaan untuk belajar di rumah menyebabkan para orang tua juga harus menyesuaikan engan metopde yang baru tersebut. Dalam pelaksanaannya, pembelajaran di rumah dengan metode daring tidaklah mudah. Faktor kurangnya semangat anak dan kurangnya kemampuan orang tua dalam mendampingi anak menjadi tantangan dalam penerapan metode pembiasaan. Tidak semua orang tua bisa menggunakan aplikasi pembelajaran yang baru, dan juga tidak banyak orang tua yang menggantikan sebagai guru di rumah. Orang tua sering tidak sabar dan tidak telaten dalam menghadapi ankanya di rumah yang kadang malah sering dibentak- Indonesian Journal of Early Childhood Jurnal Dunia Anak Usia Dini Volume 2 Nomor 2 Juli 2020 e-ISSN 2655-6561 CIPTA PRAMANA. IJEC. VOL. 2 NO. 2. 2020 bentak atau dimarahi yang dapat menimbulkan efek yang tidak baik bagi anak. Dengan situasi dan kondisi yang tidak kondusif tersebut membuat anak menjadi jenuh di rumah karena tidak bisa ketemu dengan teman-teman di sekolah seperti biasanya, dan kurangnya motivasi untuk belajar. Pembelajaran di rumah sering monoton, karena biasanya di sekolah guru menyampaikan pembelajaran diselingi nyanyi, tepuk tangan, cerita dan dongeng serta kreatifitas lainnya. Emosi anak yang belum stabil dan belum bisa mengontrol dirinya dengan baik serta kemampuan konunikasi yang terbatas sehingga sulit menyampaikan apa yang dia rasakan. Dengan adanya perubahan atmosfir dan lingkungan serta tatanan baru, yang biasanya melakukan pembelajaran bersama teman-teman di sekolah yang sangat menyenangkan dan penuh kreatifitas, sekarang dengan tiba-tiba harus dilakukan sendiri di rumah dirasakan sangat kurang menarik dan membosankan. Akan muncul masalah baru jika kedua orang tua sama-sama sibuk bekerja, sehingga akan lebih sulit melakukan pembelajaran di rumah. Meskipun ada asisten rumah tangga, tentu sangat tidak mudah seorang asisten rumah tangga bisa mengikuti metode pembelajaran melalui jaringan internet. Dan bahkan beberapa orang tua motivasi menyekolhkan ke PAUD adalah sekedar menitipkan anaknya ketika kedua orang tua bekerja di luar rumah. b. Pengaruh negatif dengan melakukan pembelajaran lewat jaringan internet Tantangan lain dalam proses pembelajaran di rumah adalah pengaruh dari penggunaan jaringan internet. Karena anak-anak menghabiskan lebih banyak waktu online, mereka dapat terkena lebih banyak iklan yang dapat mempromosikan makanan tidak sehat, stereotip gender atau materi yang tidak sesuai usia. Dengan adanya konten-konten yang tidak sesuai atau adanya bullying yang justru akan menimbulkan masalah baru bagi anak. Maka peran orang tua sangatlah penting untuk mendampingi ketika menggunakan perangkat internet atau pembelajaran online. c. Peramasalahan yang dihadapi guru Dengan metode pmbelajaran yang baru dan terkesan mendadak menimbulkan masalah bagi guru untuk menyesuiakannya, baik dari segi kurikulum sehingga harus menyusun kurikulum yang sesuai dengan kondisi pandemi, juga penggunaan metode pembelajaran daring yang belum tentu dikuasai oleh para guru. Belum lagi mengenai biaya “kuota” internet yang harus dikeluarkan oleh guru, apakah atas biaya sendiri atau biaya oleh institusi tempat mengajar. Kalau biaya Indonesian Journal of Early Childhood Jurnal Dunia Anak Usia Dini Volume 2 Nomor 2 Juli 2020 e-ISSN 2655-6561 CIPTA PRAMANA. IJEC. VOL. 2 NO. 2. 2020 dibebankan ke guru tentu akan memberatkan bagi yang bersangkutan. Proses pembelajaran melalui platform internet baik lewat whatsApp, zoom meeting atau dengan cara lainnya tentu tidak akan maksimal dalam memberi materi belajar jika dibanding tatap muka langsung di sekolah. Guru juga tidak bisa memantau langsung aktifitas anak seperti saat waktu di sekolah. Pembelajaran online kadang terkendala masalah sinyal yang kadang tidak stabil sehingga mengganggu proses pengajaran, dan hal ini kalau sering ditemukan maka akan menimbulkan kejengkelan dan gangguan kesehatan mental baik bagi gur, siswa dan orang tua. Sehingga dalam menghadapi metode baru pembelajaran di era pandemi COVID-19 dibutuhkan kesabaran dan kecermatan dari semua pihak terutama oleh guru agar dapat menemukan solusi dan innovasi baru untuk tercapainya proses belajar-mengajar dengan baik. d. Masalah kesehatan Lee J 2020 Dengan adanya pandemi COVID-19 sehinga ditutupnya sekolah di hampir seluruh negara di dunia termasuk Indonesia, telah menyebabkna gangguan pada rutinitas sehari-hari. Pada tanggal 8 April 2020, menurut UNESCO telah ditangguhkan sekolah secara nasional di 188 negara. Dengan penutupan sekolah tersebut secara langsung maupun tidak langsung telah mempengaruhi kesehatan mental bagi siswa karena kurangnya akses sumber daya yang basanya nereka miliki melalui sekolah. Rutinitas sekolah adalah mekanisme koping yang penting bagi anak-anak dan kaum muda dengan masalah kesehatan mental. Ketika sekolah ditutup, mereka seperti kehilangan arah dalam kehidupan. Berangkat ke sekolah merupakan kesenangan tersendiri yang bisa membahagiakan bagi anak. Menurut penelitian seorang psikolog klinis di Hongkong, Zanonia Chiu, dimana setelah sekolah ditutup sejak 3 Febrauari 2020 beberapa orang mengunci diri di dalam kamar mereka selama berminggu-minggu, menolak untuk mandi, makan, atau meninggalkan tempat tidur mereka. Untuk beberapa anak dengan depresi, dan akan menghadapi kesulitan yang cukup besar untuk menyesuaikan kembali ke kehidupan normal ketika sekolah dilanjutkan. Anak-anak dengan kebutuhan pendidikan khusus, seperti mereka yang memiliki gangguan spektrum autisme, juga berisiko. Mereka dapat menjadi frustrasi dan mudah marah ketika rutinitas harian mereka terganggu, kata psikiater Chi-Hung Au Universitas Hong Kong, Hong Kong, Cina. Dia menyarankan orang tua untuk membuat jadwal untuk anak-anak mereka untuk mengurangi kecemasan yang disebabkan oleh ketidakpastian. Dengan sesi terapi wicara dan Indonesian Journal of Early Childhood Jurnal Dunia Anak Usia Dini Volume 2 Nomor 2 Juli 2020 e-ISSN 2655-6561 CIPTA PRAMANA. IJEC. VOL. 2 NO. 2. 2020 kelompok keterampilan sosial yang ditangguhkan, dapat menghambat kemajuan untukmengembangkan keterampilan yang sanagat penting dibutuhkan. LANGKAH-LANGKAH YANG DIAMBIL DALAM MENGHADAPI PROSES PEMBELAJARAN DI ERA PANDEMI COVID-19 1. Pemerintah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah meminta kepada guru-guru Pendidikan Anak Usia Dini PAUD agar selama pandemi Covid-19 ini, tidak memberikan tugas yang bermacam-macam kepada muridnya. Anak-anak diberikan keleluasan untuk bermain di rumah dengan bimbingan dan pengawasan orang tua. Demikian disampaikan Plt. Direktur Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan GTK Pendidikan Anak Usia Dini, Abdoellah dalam video konferensi pada Selasa 31/3/2020. Dinas Pendidikan setempat harus lebih berperan aktif memberikan support kepada guru dan orang tua murid. Mengambil langkah-langkah inovatif, memberikan solusi atas permasalahan yang terjadi serta mempertimbangkan cara-cara yang lebih baik lagi, untuk memberikan pendidikan selama masa pandemi ini belum berakhir. 2. Institusi dan Guru Sebaiknya setiap institusi PAUD bisa memberikan fasilitas untuk membantu biaya kuota penggunaan internet dalam proses pembelajaran, agar tidak membebani para guru untuk biaya kuota. Institusi pendidikan juga mulai menyesuaikan diri untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar, memiliki aplikasi digital untuk proses pembelajaran yang bisa diakses oleh seluruh pendidik, anak didik maupun orang tua siswa. Kebijakan belajar di rumah, membuat para guru, termasuk di jenjang PAUD, diharapkana segera beradaptasi. Pembelajaran yang biasanya dilakukan tatap muka di sekolah, kini harus dilakukan belajar secara jarak jauh dengan mempergunakan teknologi komunikasi. Dengan platform pembelajaran yang baru para guru PAUD harus memiliki kemampuan dan keterampilan mengoperasikan teknologi tersebut, merencankan pembelajaran jarak jauh yang menyenangkan yang masih sesuai dengan kurikulum pendidikan. Materi-materi pembelajaran yang bisa dilakukan antara lain membiasakan hidup bersih dan sehat misalnya praktek cuci tangan, mandi, gosok gigi, membesihakn perlengakapan makan sendiri. Materi pendidikan karakter antara lain adalah Indonesian Journal of Early Childhood Jurnal Dunia Anak Usia Dini Volume 2 Nomor 2 Juli 2020 e-ISSN 2655-6561 CIPTA PRAMANA. IJEC. VOL. 2 NO. 2. 2020 membantu orang tua, merapikan sendiri tempat tidur, merapikan meja setelah makan, berbicara sopan, mengucaokan terimakasih, mengucapkan minta maaf bila salah, dan lain-lain. Beberapa keterampilan yang harus dimiliki oleh duru PAUD dalam era digital adalah Hendy 2020 a. Guru harus mampu dan cepat beradaptasi denga teknologi informasi, karena belajar dari rumah harus menggunakan perangkat teknologi tersebut. Selain aplikasi daring menggunakan WhatssAp juga bisa menggunakan Zoom atau Google meeting. Pembelajaran daring untuk anak usia 5-6 tahun bisa untuk topik pembelajaran misalnya bercerita, bernyanyi dan lain-lain. Dengan durasi yang tidak terlalu lama mungkin maksimal 20 menit saja. b. Guru PAUD dituntut kreatif dan inovatif. Misalnya mengajak untuk membuat karya di rumah misalnya membuat pot dari botol plastik, menanam tanaman bunga atau sayuran di dalam pot, membuat bonek tangan menggunakan kaos kaki bekas bersama orang tua, dan lain-lain. c. Guru PAUD harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dengan orang tua murid, hal ini sangat penting dalam membantu kelancaran proses belajar di rumah. Komunikasi dilakukan bukan hanya saat berlangsungnya proses belajar-mengajar, tetapi bisa dilakukan kapan saja sesuai kebutuhan dalam rangka penilaian dan evaluasi pembelajaran. Komunikasi yang rutin juga dibutuhkan dalam upaya terlaksananya tumbuh kembang anak secara maksimal serta menjaga agar anak tetap sehat di tengah pandemi Covid-19 dengan selalu mengingatkan kepada orang tua tentang protokol kesehatan. 3. Orang tua Wahyu 2020 Peran orang tua sangat diharapkan dalam proses belajar di rumah. Diharapkan orang tua bisa mendampingi ketika anak belajar atau turut belajar bersama anak. Bisa membimbing, mengarahkan bahkan harus bisa mendidik bagi anaknya menggantikan peran guru yang biasanya mengajar di sekolah. Orang tua bisa membuat laporan perkembangan belajar siswa ke guru pembimbingnya dan dikomunikasikan hal-hal yang menghambat dalam proses penbelajaran, agar dapat ditemukan solusi pemecahannya. Dalam menghadapi pandemi Covid-19, orang tua juga dituntut untuk mengetahui tentang protokol kesehatan sesuai himbauan pemerintah. Dan hal Indonesian Journal of Early Childhood Jurnal Dunia Anak Usia Dini Volume 2 Nomor 2 Juli 2020 e-ISSN 2655-6561 CIPTA PRAMANA. IJEC. VOL. 2 NO. 2. 2020 tersebut harus disampaikan keopada anak agar mendisiplinkan diri untuk menjaga kesehatan secara maksimal. Karena anak usia dini rentan terhadap paparan infeksi. Gambar berikut menunjukkan protokol kesehatan untuk anak yang perlu dipahami dan diterapkan oleh orang tua kepada anak di rumah. Ketika mengajak berkunjung ke rumah nenek atau kerabat yang lain harus tetap memakai masker wajah, posisi duduk juga harus tetap menjaga jarak sekitar 2 meter, dan bila bermain bersama teman atau saudara yang lain harus memakai masker wajah Unicef 2020. Gambar 1. Berkunjung ke rumah keluarga yang lain tetap menggunakan masker wajah Gambar 2. Jarak duduk dengan orang yang dikunjungi sekitar 2 meter Gambar 3. Bila harus bermain bersama, tetap meggunakan masker wajah SIMPULAN Dengan adanya wabah pandemi Covid-19 yang melanda ke seluruh dunia, telah merubah tatanan kehidupan di segala bidang dengan adanya kebijakan menjaga jarak fisisk physical distancing dan jaga jarak sosial social distancing. Dunia pendidikan dari semua jenjang pendidikan termasuk pendidikan anak usia dini PAUD juga merasakan dampaknya. Pembelajaran di rumah dengan sistem daring merupakan pilihan yang tidak bisa dihindari, sehingga menimbulkan masalah baru dalam bidang pendidikan. Banyak tantangan dan hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran di rumah, baik oleh institusi pendidikan, guru, siswa dan orang tua. Dengan belajar jarak jauh tentu dirasakan sangat beda bila dibandingkan dengan belajar di sekolah, baik dari segi proses pembelajaran, metode belajar, respon siswa terhadap materi pelajaran, dan kesehatan mental-sosial. Indonesian Journal of Early Childhood Jurnal Dunia Anak Usia Dini Volume 2 Nomor 2 Juli 2020 e-ISSN 2655-6561 CIPTA PRAMANA. IJEC. VOL. 2 NO. 2. 2020 Masalah yang dihadapi dalam proses belajar jarak jauh dapat diatasi asalkan adanya motivasi yang tetap tinggi dari guru untuk menyesuaikan diri dengan pengajaran menggunakan teknologi informasi, siswa yang tetap semangat untuk belajar di rumah dan orang tua yang setia mendampingi belajar anaknya di rumah, menjaga kesehatan anak dengan gizi yang cukup, mengikuti protokol kesehatan serta dukungan kebijakan yang positif dari pemerintah. REFERENSI Abdullah, M. Imron, Pendidikan Keluarga Bagi Anak, Cirebon Lektur, 2003. Lee J. Mental health effects of school closures during COVID-19. The Lancet Child & Adolescent Health. 2020 Jun 1;46421. Li, Q., Guan, X., Wu, P., Wang, X., Zhou, L., Tong, Y., Ren, R., Leung, Lau, Wong, and Xing, X., 2020. Early transmission dynamics in Wuhan, China, of novel coronavirus–infected pneumonia. New England Journal of Medicine. Reimers FM, Schleicher A. A framework to guide an education response to the COVID-19 Pandemic of 2020. OECD. Retrieved April. 2020; 142020.. Reluga, 2010. Game theory of social distancing in response to an epidemic. PLoS computational biology, 65. World Health Organization, 2005. Statement on the second meeting of the International Health Regulations 2005 Emergency Committee regarding the outbreak of novel coronavirus 2019-nCoV. Zhang, Y., Jiang, B., Yuan, J. and Tao, Y., 2020. The impact of social distancing and epicenter lockdown on the COVID-19 epidemic in mainland China A data-driven SEIQR model study. medRxiv HealthyAtHome-HealthyParenting. Hendy Puspita Primasari. Tantangan dalam pembelajaran PAUD pada masa Pandemi. 14 Juni 2020 How to keep your child safe online while stuck at home during the COVID-19 outbreak. Surat Edaran Mendikbud NO 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease COVID-19 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Wahyu Adityo Prodjo."Belajar dari Rumah, Begini Cara Belajar Siswa PAUD Rumah Main Cikal". ... Kemudian guru juga dapat melakukan evaluasi rutin dengan guru lain tanpa harus bertemu. Siswa merasa nyaman dan senang dengan model pembelajaran daring Ananda et al., 2021;Pramana, 2020. ... M. Ubaidillah RidwanullohAgus Miftakus SururSetiawan SetiawanIntan Putri RahayuCovid-19 berdampak signifikan pada bidang pendidikan di Indonesia di semua jenjang. Proses belajar mengajar seharusnya dilakukan secara tatap muka atau offline, namun dengan adanya Covid-19 ini pemerintah memberlakukan pembelajaran secara daring atau online yang menyebabkan anak-anak mengalami kesulitan belajar. Tujuan pengabdian ini untuk mengetahui dan membantu kesulitan belajar anak-anak Dusun Jegles di masa pandemi Covid-19 serta mengetahui strategi pembelajaran yang digunakan pendidik sehingga dapat memberikan referensi kepada para orang tua dalam membimbing anak-anak belajar secara online. PkM ini menggunakan pendekatan Participatory Action Research PAR, strategi dengan berbaur kepada masyarakat dan membantu permasalahan yang dihadapinya melalui program bimbingan belajar “ceria”. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk membangun kesadaran masyarakat dan membawa perubahan sosial di masyarakat. Adapun kegiatan bimbingan belajar dilakukan pada empat puluh anak di Dusun Jegles, Desa Tarokan yang meliputi 8 anak TK/RA, 25 anak SD/MI, 8 anak SMP/MTS. Hasil kegiatan PkM adalah program bimbingan belajar “ceria” berhasil membantu kesulitan belajar yang dialami anak-anak di Dusun Jegles. Dengan adanya bimbingan belajar “ceria”, anak lebih semangat dan termotivasi dalam belajar. Kesulitan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dan pemahaman materi sekolah dapat teratasi dengan baik. Masyarakat Dusun Jegles merasa senang dengan adanya bimbingan belajar “ceria” pada pembelajaran online selama pandemi Covid-19.... Guru juga tidak bisa langsung memantau aktifitas anak seperti saat pembelajaran tatap muka waktu di sekolah. Pembelajaran online kadang terkendala masalah sinyal yang kadang tidak stabil sehingga mengganggu proses pengajaran, dan jika hal ini sering ditemukan maka akan menimbulkan kejengkelan dan gangguan kesehatan mental baik bagi guru, siswa dan orang tua Pramana, 2020. Sehingga dalam menghadapi metode baru pembelajaran di era pandemi COVID-19 dibutuhkan kesabaran dan kecermatan dari semua pihak terutama oleh guru agar dapat menemukan solusi dan inovasi baru untuk tercapainya proses belajar-mengajar dengan baik. ...Muhammad FahmiRahmah HasanahImam Setia PermanaNur Alim BahriThe current pandemic has an impact not only on the economic sector, but also on the education sector, which has led to online learning, so many negative rather than positive effects can be seen. This study aims to understand how to improve the reading and writing skills of SD Pareang Gunung Karamat students in grades 2-5. The method in this study used a qualitative descriptive method. The implementation of this research was carried out with the following steps; 1 Preparation of the research, the author asks the relevant parties for permission to conduct research at the locality, in this case the related party is a teacher at SDN Pareang; 2 data collection, the authors conducted interviews with teachers, vice principals, and made direct observations by becoming temporary teachers for students in grades 2-5 SD Pareang; 3 data analysis is done by reducing the data. The results of the study showed that many students of SDN Pareang Class 2-5 were unable to read and write due to the impact of covid-19 and resulted in several impacts on the indicators that occurred, namely; ; 1 The readiness of parents to become mentors during the SFH Study From Home period; 2 the level of student adaptation to learning; 3 Comfortable Learning during the pandemic; 4 Availability of devices and internet connection to support learning. Kata kunci Covid-19, Pandemic, Study From Home Abstrak Pandemi yang terjadi saat ini berdampak bukan hanya di sektor perekonomian saja melainkan sanagt berdampak pada sektor pendidikan, dimana hal tersebut mengakibatkan pembelajaran menjadi Daring sehingga banyak dampak negatif yang terlihat daripada dampak positifnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara meningkatkan kemampuan membaca dan menulis pada siswa kelas 2-5 di SD Pareang Gunung Karamat. Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut; 1 Persiapan penelitian, penulis meminta izin kepada pihak terkait untuk melakukan penelitian pada lokasi tersebut adalah hal ini pihak terkait merupakan pengajar SDN Pareang; 2 pengumpulan data, penulis melakukan wawancara terhadap pengajar, wakil kepala sekolah, dan melakukan observasi secara langsung dengan menjadi pengajar sementara untuk siswa kelas 2-5 SD pareang; 3 analisis data dilakukan dengan cara mereduksi data. Hasil penelitian yang ditemukan bahwa siswa SDN Pareang Kelas2-5 banyak yang belum bisa membaca dan menulis akibat dampak covid-19 tersebut dan mengakibatkan beberapa dampak pada indikator yang terjadi yaitu; ; 1 Kesiapan orang tua menjadi pembimbing pada masa SFH Study From Home; 2 Tingkat Adaptasi Siswa terhadap Pembelajaran; 3 Kenyaman Pembelajaran masa pandemi; 4 Ketersediaan perangkat dan koneksi internet sebagai penunjang pembelajaran. Keywords Covid-19, Pandemi, Belajar dari rumah... Dengan adaanya pembelajaran gcr sangat membantu mahasiswa terlebih rumah mahasiswa yang pelosok atau pedesaan yang signal kurang kuat sebab mereka tidak akan diberatkan untuk mencari signal yang kuat namun kekurangan nya gcr tidak dapat bertatap muka secara langsung berbeda dengan zoom Fadlilah, 2020. Diskusi menggunakan gcr terdapat mahasiswa yang aktif dan banyak juga mahasiswa yang kurang aktif dalam diskusi materi yang sudah disiapkan oleh dosen, maka itulah tantangan sebagai dosen agar membuat kelas, dan mahasiswa aktif dalam forum presentasi, dan diskusi dalam materi Pramana, 2020. Dapat ditarik kesimpulan dari pendapat diatas bahwa menggunakan gcr mahasiswa dan dosen harus seling mefresh platfrom tersebut jika tidak tak akan muncul pemberitahuan yang baru untuk mengetahui hasil diskusi mahasiswa PIAUD semester 4 Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. ...Khairunnisa UlfadhilahAdanya mengalami perubahan sangat signifikan yakni pembelajaran secara online dari jenjang anak usia dini hingga mahasiswa. Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga mengikuti aturan yang sudah ada yakni online menggunakan platfrom yang sudah ditentukan oleh dosen, dosen mata kuliah Perencanaan dan Evaluasi Anak Usia Dini menggunakan platfrom zoom dengan gcr. Adanya kegiatan Fieldy Study di jurusan Pendidikan Anak Usia Dini untuk melakukan mengajar pada mahasiswa semester 4, dan menemukan proses pembelajaran mahasiswa semester 4 melalui zoom dengan gcr. Penelitian ini menggunakan kualitatif untuk mendeskripsikan temuan yang telah diteliti kemudian dicatat. Teknik pengumpulan data ialah dengan wawancara, dokumentasi, dan observasi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa pembelajaran online mata kuliah Perencanaan dan Evaluasi Anak Usia Dini melalui platfrom Zoom dengan GCR sudah efektif. Selain itu, pembelajaran menggunakan system online mendapat respon dari mahasiswa terdapat lebih fleksibel namun terdapat beberapa mahasiswa menemukan kendala dengan signal, dan pembelajaran kurang maksimal. Adanya aplikasi penghubung antara dosen dengan mahasiswa untuk proses belajar mengajar dilakukan selama adanya pandemi Covid-19, dan mahasiswa menerima pemahaman maupun penjelasan yang diutarakan oleh dosen.... Sari, dkk 2020 juga menyatakan hal yang sama yaitu adanya gangguan fisik yang disebabkan faktor kejiwaan dan tumpukan emosi yang dapat menimbulkan guncangan dalam diri seseorang di masyarakat, seperti kecemasan, stress, lingkungan sosial yang banyak memengaruhi pikiran negatif, seperti karena berita hoax dan lain sebagainnya. Perubahan pola belajar yang menggunakan internet sebagai media tatap muka juga menimbulkan permasalahan pada anak, yaitu dengan online anak-anak akan mudah terkena lebih banyak iklan yang dapat mempromosikan makanan tidak sehat, stereotip gender atau materi yang tidak sesuai usia Pramana, 2020. ...... Once a child feels able to create something new and unique, he will do it again in other situations. Playing is the beginning of the emergence of visual intelligence because in fun activities, children will be able to express their ideas freely in relation to their environment Pramana, 2020. Therefore, these activities can be used as one of the bases in developing children's visual intelligence. ...Choirun NisaParents are obliged to encourage and facilitate the growth of the child's ability, so that it becomes one of the provisions in wading through his adult life. So starting from an early age, many parents send their children to early childhood education, with the hope that the child can grow and develop well, especially in terms of intellectual and physical abilities. One of the curricula in kindergarten is learning to draw. This is done, as one of the relevant efforts for early childhood, to be able to optimize their visual and psychomotor intelligence. This research was conducted with the aim of looking at the effectiveness of learning to draw on the growth of visual intelligence in early childhood. So that it can be understood, that learning to draw is one of the subjects that needs to be included in the early childhood learning curriculum, because it has a positive impact on the development of children's intelligence. The research approach uses a quantitative approach with classroom action methods for early childhood students in the city of Tegal. The number of students observed was 100 people with a simple random sample technique. This research process was carried out for three months, with two actions, so that information about the effectiveness of an observation was obtained. The results of the study show that learning to draw is one of the media that is suitable for children's development, especially in terms of visuals. Because drawing itself is considered a game by the child, so without feeling like they are learning. In addition, essentially learning to draw encourages children to be able to improve their cognitive and psychomotor abilities, thereby stimulating children's creativity.... Tanggungjawab orangtua terhadap pendidikan menjadi dasar anak mendapatkan pendidikan terbaik. Pramana, 2020 ...... Pelatihan untuk guru PAUD sebagai contoh pelatihan memilih dan memanfaatkan media dan sumber belajar yang sesuai dengan perkembangan anak. Metode yang digunakan selama pembelajaran masa covid-19 adalah physical distancing menjaga jarak fisik dan social distancing menjaga jarak sosial untuk memutus rantai penularan Pramana, 2020. Salah satu pembelajaran untuk memutus rantai penularan yaitu pembelajaran daring melalui tutorial secara online menggunakan aplikasi youtube Ayuni et al., 2020. ...Wresni PujiyatiPembentukan kualitas dan pencapaian kesiapan belajar adalah salah satu dari peran kepemimpinan yaitu memberikan pengaruh arah dan arahan kepada anggotanya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisa kepemimpinan pada Pendidikan Anak Usia Dini PAUD. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Responden penelitian ini adalah kepala sekolah, guru, dan stakeholder eksternal di wilayah Indramayu Jawa Barat. Temuan di lapangan menunjukkan bahwa masih ditemukan guru yang kurang termotivasi. Hal ini dikarenakan kurikulum yang belum sesuai, proses pembelajaran yang tidak maksimal, serta pembiayaan yang tidak memadai. Kepemimpinan pada PAUD sangat dibutuhkan kebijaksanaan dan kecendekiaan untuk mencapai kualitas pendidik, selain adanya pelatihan yang terus menerus dan berkesinambungan. Dapat diimplementasikan keefektifannya melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan. Faktor ini dikaitkan dengan hasil belajar siswa dan kurikulum, proses pembelajaran, dan metode pengajaran. Keefektifan tersebut dikaitkan dengan hasil belajar siswa dan kurikulum, proses pembelajaran, dan metode pengajaran dilaksanakan bersama guru dan wali murid serta unsur sekolah.... Anak usia dini masa yang tepat diberikan stimulasi oleh orang tua maupun guru, membiasakan hidup bersih dan sehat guna mencegah wabah serta dapat menjaga diri dari penyebaran penyakit, dan virus Wiresti, 2020. Orang tua dengan guru perlu menerapkan pada anak dalam hal cuci tangan guna menunjang aktivitas agar terjaga dari kuman, dan terlindungi dari penyakit yang menyerang kesehatan anak Pramana, 2020. Selama pandemi orang tua perlu melakukan protokol kesehatan pada anak secara kerat seperti sering mencuci tangan dengan air, menggunakan handsaniter, memakai masker jika keluar rumah, dan menjaga jarak Hewi & Asnawati, 2020. ...Khairunnisa Ulfadhilah Na'Imah Na'imahTujuan penelitian ini dapat mendeskrisikan tahapan biasakan anak untuk pola hidup bersih dan sehat pada anak usia dini di pandemi. Riset menggunakan metode kualitatif deskriptif. Subjek memakai teknik pemilihan sampel dengan pertimbangan tertentu. Penelitian menggunakan subjek guru, kepala sekolah, dan orang tua. Riset memakai wawancara guna mengumpukan data dengan proses analisis melalui 3 cara reduksi data, display data, dan kesimpulkan serta verifikasi data. Berdasarkan hasil wawancara dengan subjek penelitian ialah penerapan pola hidup bersih dan sehat pada anak usia dini masa pandemi Covid-19 perlu ditingkatkan oleh orang tua, memberikan asupan nutrisi yang bergizi, membiasakan anak untuk hidup bersih dan sehat, olahraga yang teratur, cuci tangan dengan air mengalir menggunakan sabun, dan menjaga kebersihan guna mencegah terpapar wabah SuryaniNur HazizahDasar penelitian ini yaitu pentingnya pola asuh orangtua dalam mengembangkan kemampuan literasi digital anak. Orangtua peran yang sangat besar dalam mengembangkan kemampuan literasi digital anak. sebab setiap pola asuh yang diberikan kepada anak akan mempengaruhi untuk masa depan anak. penelitian ini guna mengetahui pola asuh orangtua dalam mengembangkan kemampuan literasi digital anak di era teknologi di Nagari Aia Manggih Kabupaten Pasaman. Penelitan bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian yakni seluruh orangtua anak di kelompok B berjumlah 85 orangtua. Teknik pengumpulan data berupa penyebaran angket, yang telah diuji validasi dan reabilitasnya. Berdasarkan hasil analisis data dari 3 taman kanak-kanak di nagari aia manggih dilihat dari rata-rata presentase tertinggi yaitu TK Raudhatul Jannah menggunakan pola asuh demokratis TK Bakti Ibu menggunakan pola asuh demokratis dan TK Negeri Pembina menggunakan pola asuh demokkratis Jadi pola asuh yang dominan digunakan di nagari aia manggih kabupaten pasaman untuk mengembangkan kemampuan literasi digital anak yaitu pola asuh demokratis dan kemampuan yang sudah berkembang berupa anak mampu dalam memahami, mengetahui, dan menggunakan perangkat yang NadiaDika Rosti Panama RahdjaIt has been almost a year since Covid-19 has become a world pandemic, since it was announced by the World Health Organization WHO on March 11, 2020. The Indonesian government even issued a Large-Scale Social Restriction PSBB regulation to minimize the spread of Covid-19 and its effects. PSBB is applied in all sectors of life, including the education sector. Large-scale social restrictions in the education sector are carried out by the government through the Ministry of Education and Culture by issuing Guidelines for the Implementation of Home Learning, known as BDR. The purpose of this study was to find out the various difficulties experienced by early childhood during the BDR period in the Covid-19 Era. So that effective solutions can be obtained or produced to minimize the difficulties of implementing Learning from Home so that the objectives of National Education can be achieved. English club activities are a solution to overcome the boredom experienced by children during BDR. The results showed that there were many difficulties in implementing Learning from Home. Even so, we can still find various solutions to overcome the difficulties that arise from holding BDR. In addition, the cooperation of all parties involved in educational activities, namely, teachers, parents and students as well as the Ministry of Education and Culture is the key in overcoming existing LiXuhua Guan Peng WuZijian FengBackground The initial cases of novel coronavirus 2019-nCoV-infected pneumonia NCIP occurred in Wuhan, Hubei Province, China, in December 2019 and January 2020. We analyzed data on the first 425 confirmed cases in Wuhan to determine the epidemiologic characteristics of NCIP. Methods We collected information on demographic characteristics, exposure history, and illness timelines of laboratory-confirmed cases of NCIP that had been reported by January 22, 2020. We described characteristics of the cases and estimated the key epidemiologic time-delay distributions. In the early period of exponential growth, we estimated the epidemic doubling time and the basic reproductive number. Results Among the first 425 patients with confirmed NCIP, the median age was 59 years and 56% were male. The majority of cases 55% with onset before January 1, 2020, were linked to the Huanan Seafood Wholesale Market, as compared with of the subsequent cases. The mean incubation period was days 95% confidence interval [CI], to with the 95th percentile of the distribution at days. In its early stages, the epidemic doubled in size every days. With a mean serial interval of days 95% CI, to 19, the basic reproductive number was estimated to be 95% CI, to Conclusions On the basis of this information, there is evidence that human-to-human transmission has occurred among close contacts since the middle of December 2019. Considerable efforts to reduce transmission will be required to control outbreaks if similar dynamics apply elsewhere. Measures to prevent or reduce transmission should be implemented in populations at risk. Funded by the Ministry of Science and Technology of China and others..Timothy C RelugaSocial distancing practices are changes in behavior that prevent disease transmission by reducing contact rates between susceptible individuals and infected individuals who may transmit the disease. Social distancing practices can reduce the severity of an epidemic, but the benefits of social distancing depend on the extent to which it is used by individuals. Individuals are sometimes reluctant to pay the costs inherent in social distancing, and this can limit its effectiveness as a control measure. This paper formulates a differential-game to identify how individuals would best use social distancing and related self-protective behaviors during an epidemic. The epidemic is described by a simple, well-mixed ordinary differential equation model. We use the differential game to study potential value of social distancing as a mitigation measure by calculating the equilibrium behaviors under a variety of cost-functions. Numerical methods are used to calculate the total costs of an epidemic under equilibrium behaviors as a function of the time to mass vaccination, following epidemic identification. The key parameters in the analysis are the basic reproduction number and the baseline efficiency of social distancing. The results show that social distancing is most beneficial to individuals for basic reproduction numbers around 2. In the absence of vaccination or other intervention measures, optimal social distancing never recovers more than 30% of the cost of infection. We also show how the window of opportunity for vaccine development lengthens as the efficiency of social distancing and detection framework to guide an education response to the COVID-19 Pandemic of 2020F M ReimersA SchleicherReimers FM, Schleicher A. A framework to guide an education response to the COVID-19 Pandemic of 2020. OECD. Retrieved April. 2020; 142020..The impact of social distancing and epicenter lockdown on the COVID-19 epidemic in mainland China A datadriven SEIQR model studyY ZhangB JiangJ YuanY TaoZhang, Y., Jiang, B., Yuan, J. and Tao, Y., 2020. The impact of social distancing and epicenter lockdown on the COVID-19 epidemic in mainland China A datadriven SEIQR model study. medRxivTantangan dalam pembelajaran PAUD pada masa PandemiPrimasari Hendy PuspitaHendy Puspita Primasari. Tantangan dalam pembelajaran PAUD pada masa dari Rumah, Begini Cara Belajar Siswa PAUD Rumah Main CikalProdjo Wahyu AdityoWahyu Adityo Prodjo."Belajar dari Rumah, Begini Cara Belajar Siswa PAUD Rumah Main Cikal". ead/2020/04/01/145223271/belajardari-rumah-begini-cara-belajar-siswapaud-rumah-main-cikal?page=all. 1998yang juga guru PAUD Aisyiah Baiturrahman. UNICEF Indonesia World Trade Center 6, 10th Floor, Jl Jend Sudirman Kav 31 Jakarta Indonesia Tel: +62 21 29968000 Campak dan Rubella bagi masa depan anak mereka, sehingga seringkali mereka menolak anaknya mendapatkan vaksin.” kata Ibu Ega. Virus Rubella, kehidupanseseorang di masa depan. Pendidikan yang diberikan dalam usia dini dapat mengoptimalkan kemampuan dasar anak dalam menerima proses pendidikan di standar kompetensi guru. Masih banyak guru PAUD yang berasal dari Kader Desa dan Pengurus RW yang tidak memenuhi kualifikasi pendidikan sebagai seorang guru (Nadeak, 2020). ceNZ.
  • 7aqo8jtaz2.pages.dev/172
  • 7aqo8jtaz2.pages.dev/223
  • 7aqo8jtaz2.pages.dev/427
  • 7aqo8jtaz2.pages.dev/218
  • 7aqo8jtaz2.pages.dev/451
  • 7aqo8jtaz2.pages.dev/387
  • 7aqo8jtaz2.pages.dev/208
  • 7aqo8jtaz2.pages.dev/232
  • masa depan guru paud